Kamis 17 Sep 2020 14:56 WIB

Kemenhub Susun Rencana Distribusi Vaksin Covid-19

Saat ini Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Saat ini pemerintah tengah mengupayakan dalam pembuatan vaksin Covid-19. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) juga tengah menyusun rencana dalam membantu distribusinya melalui transportasi jika vaksin Covid-19 selesai dan siap untuk masyarakat.

“Pada masa Covid-19 apabila vaksin selesai maka rute yang digunakan untuk mendistribusikan ke seluruh Indonesia sangat vital,” kata Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto dalam webinar Wujudkan Asa Majukan Indonesia, Kamis (17/9).

Baca Juga

Untuk itu, Novie memastikan saat ini Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub juga tengah menyusun rencana untuk membantu distribusi vaksin. Novie menuturkan, hal tersebut juga diperlukan kerja sama dari banyak pihak.

“Tentu kita akan kerja sama dengan moda transportasi lain dan operator yang ada di seluruh Indonesia,” tutur Novie.

 

Saat ini, PT Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac asal China. Vaksin tersebut saat ini tengah masuk dalam uji klinis tahap ketiga di Indonesia, Bangladesh, Arab Saudi, dan Turki.

Pemerintah menargetkan imunisasi massal di Indonesia pada awal 2021. Hal tersebut dapat dilakukan jika proses uji klinis yang dilakukan saat ini berjalan lancar sesuai rencana.

Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Erick Thohir mengatakan saat ini Cina juga tengah dilakukan pembuatan vaksin Covid-19 buatan Sinovac. Erick menegaskan pada dasarnya, Indonesia juga tidak boleh tertinggal dalam produksi vaksin Covid-19.

“Program vaksin yang ada di Inggris populasinya 60 juta dia secure nya hampir 250 juta. Kita tidak boleh tertinggal. Karena itu kita agresif," jelas Erick, Selasa (15/9).

Erick menambahkan, sebelumnya sudah mendatangi Cina dan Uni Emirat Arab (UAE) untuk bekerja sama dalam memproduksi vaksin tersebut. Dengan upaya tersebut, Erick mengharapkan nantinya dapat menstabilkan kesehatan masyarakat Indonesia.

"Ini kita lakukan sampai kita juga bisa memproduksi vaksin merah putih," tutur Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement