Kamis 17 Sep 2020 04:30 WIB

NU Akan Terus Menduniakan Islam yang Rahmatan Lil Alamin

NU akan mempromosikan Islam yang moderat.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
NU Akan Terus Menduniakan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama
Foto: tangkapan layar wikipedia.org
NU Akan Terus Menduniakan Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Foto: (ilustrasi) logo nahdlatul ulama

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiprah organisasi Islam, Nahdlatul Ulama (NU) telah mendunia dan memasuki segala sektor. NU akan mencapai periode 100 tahun ke dua, maka NU akan terus menggaungkan Islam Rahmatan Lil Alamin secara global. Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Marsudi Syuhud.

"Sesuai dengan impian pendiri NU, lambangnya saja sudah global dunia, maka akan terus pasarkan islam rahmatan lil alamin, itu yang mereka (negara-negara lain) minta, contohnya lihat Indonesia," kata Marsudi pada Rabu (16/9).

Baca Juga

Dia menjelaskan, PBNU turut berkecimpung dalam perdamaian dunia, memainkan peran di antara negara-negara konflik, seperti Afghanistan, Suriah, Irak, Yaman dan lainnya.

Marsudi mengatakan, sebelumnya di Afghanistan belum pernah ada pertemuan antara tokoh-tokoh islam, mereka di sana banyak menghabiskan waktu untuk berperang. Baik itu berperang dengan Amerika, Uni Soviet, dan dengan saudaranya sendiri. Namun NU pada 2010 mampu memfasilitasi pertemuan antara faksi-faksi yang berperang.

Saat ini NU turut berdiri di Afghanistan, ini berdiri dari pusat hingga ke desa. Pengurus NU di sana merupakan orang asli dari Afghanistan.

Dia mengungkapkan, NU akan terus memberikan fasilitas agar dapat mencapai kedamaian di antara negara-negara konflik. Perjuangan ini disebut masih terus berjalan hingga saat ini.

Di samping itu, sebuah organisasi pemerhati perdamaian dunia, Global Peace Foundation pernah  memberikan Global Peace Interfaith Leadership Award ke PBNU. Penyerahan award dilakukan dalam acara Global Peace Convention yang diselenggarakan di Asuncion, Paraguay, Amerika Selatan pada 2014 lalu.

Marsudi mengatakan, dirinya selaku perwakilan PBNU kerap dikirim ke beberapa negara untuk berbicara di forum internasional. Dia juga pernah menyampaikan pidato di Vatikan terkait dengan perdamaian.

"Ada banyak hal tentang kemanusian, ekonomi, dan kerja sama pendidikan. Alhamdulillah NU ada di semua negara, calon doktor di Inggris, Jerman, Cina, Rusia, banyak itu. Kita punya calon doktor dari luar negeri bagus, di semua bidang," ucap Marsudi.

NU sudah memiliki kantor perwakilan di 117 negara, beberapa di antaranya ada di negara-negara tetangga, kemudian juga di Prancis, Jerman, Norwegia, New Zealand, dan negara-negara di Timur Tengah.

Marsudi mengungkapkan, seperti di Jerman, mereka meminta agar NU mendakwahkan islam di sana. Dia mengatakan, dakwah NU yakni mengajak agar orang-orang agar hidup bersama-sama meskipun dengan keyakinan yang berbeda, hal ini lah yang kemudian akhirnya banyak diterima di negara-negara luar.

Dia mengatakan, saat ini orang terbebas untuk mengakses informasi dari mana saja, termasuk lewat internet. Namun ini tidak disarankan, karena tidak disertai dengan guru agama yang baik dan tepat.

"Baik di Indonesia apa lagi di luar butuh pendampingan untuk memahami agama, bagaimana agama dengan culture yang berbeda bisa hidup bersama, ini ciri khas NU makanya bisa terima di mana-mana," kata Marsudi.

Marsudi berharap, ke depan dunia lebih terbuka dan mudah untuk diakses, maka NU akan mempromosikan islam yang moderat, tawassuth dan tasamuh. Selain itu juga islam yang rahmatan lil alamin.

Sementara itu Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, berharap NU dapat berkiprah dan membawa perubahan lebih baik di tingkat dunia, termasuk juga menjalin kerja sama internasional untuk menyelesaikan persoalan dalam negeri, khususnya di periode 100 tahun ke dua ormas tersebut berdiri.

"Kalau di periode 100 tahun pertama kita lebih banyak berkiprah di dalam negeri secara nasional, maka di periode 100 tahun kedua ini, kita harapkan NU berkiprah di dunia global karena NU memang memiliki tugas-tugas global," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement