REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Software-defined wide-area network (SD-WAN) yang sudah mulai hangat sejak tahun lalu dan semakin banyak dibicarakan dan diminati di dunia korporasi saat pandemi Covid-19.
Regional Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim, mengatakan perusahaan dapat menggunakan teknologi SD-WAN untuk meningkatkan keamanan siber, konektivitas, dan kelangsungan bisnis di tengah pandemi Covid-19 ini. "Fortinet bisa memberikan asessmen kepada para costumer," ujar Edwin saat konferensi pers virtual, Rabu (16/9).
Sementara Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi PT Jasa Raharja, Tri Hariyanto, menambahkan teknologi SD-WAN dapat membantu menekan biaya dan membuat jalur traffic aman. Meski di tengah pandemi, teknologi ini memberikan kemudahan dan fleksibilitas dalam bekerja.
"SD-WAN membantu memaksimalkan kinerja perusahaan dengan biaya yang efisien," kata Tri.
Jasa Raharja memiliki 29 cabang, 60 kantor perwakilan, dan 50 kantor pelayanan.
Ketika dipilih dan diterapkan dengan benar, Tri melanjutkan, SD-WAN juga dapat menyediakan perangkat keamanan terintegrasi yang saling melengkapi yang mendukung dan meningkatkan persyaratan transformasi digital baru ini.
Menurutnya, kemampuan tersebut meliputi pengukuran bandwidth WAN secara langsung, aplikasi komunikasi terpadu melalui remediasi tautan WAN, overlay orkestrasi cloud untuk pengelolaan yang lebih baik.
Selanjutnya, berbagi bandwidth overlay gabungan antara beberapa koneksi untuk menurunkan latensi dan meningkatkan kinerja, peningkatan kinerja aplikasi dan pengalaman pengguna melalui pengenalan aplikasi berkecepatan tinggi, solusi keamanan lengkap yang dirancang untuk memberikan cakupan lengkap untuk semua koneksi dan lalu lintas.
"SD-WAN adalah alternatif dengan biaya hemat untuk infrastruktur WAN yang dapat meningkatkan kecepatan dan waktu operasional cabang melalui broadband jaringan publik," kata Tri menjelaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
