Kamis 17 Sep 2020 04:29 WIB

Masyarakat Lebih Mengenal PMI Sebagai Lembaga Donor Darah

Satu kekuatan PMI adalah memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia

Warga relawan mendonorkan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara, Aceh. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Warga relawan mendonorkan darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh Utara, Aceh. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak dapat dipungkiri, Palang Merah Indonesia (PMI) di mata masyarakat lebih dikenal sebagai tempat untuk donor darah. Kenyataan itu pula yang ditangkap dari hasil survei Kedai Kopi mengenai 'Survei PMI dan Covid-19'.

Survei dilakukan untuk mengetahui persepsi publik terhadap PMI menyambut 75 tahun lembaga nirlaba itu yang akan diperingati Kamis (17/9). Pendiri lembaga survei Kedai Kopi Hendri Satrio mengungkapkan dari hasil survei yang digelar pada pertengahan Juni lalu dengan 1.208 responden ini, masyarakat memang lebih mengenal PMI sebagai tempat donor darah.

"Top of mind masyarakat masih tentang donor darah," ujar Hendri dalam sesi sharing virtual 75 Tahun PMI: Kisah Para Pejuang Kemanusiaan pada Rabu (16/9).

Tercatat sebanyak 69 persen responden yang pernah menghubungi PMI untuk keperluan donor darah. Lalu diikuti berikutnya untuk keperluan pengambilan atau pencarian darah (14,4 persen), pengajuan bantuan atau kerja sama (4 persen), dan CSR kantor atau perusahaan (3,6 persen).

Sementara, responden yang mengenal PMI sebagai tempat penanganan bencana dan relawan kemanusiaan relatif sedikit. Berangkat dari data-data tersebut, Hendri mengatakan, PMI perlu melakukan komunikasi yang lebih intens untuk menyampaikan kegiatan-kegiatannya di luar donor darah kepada masyarakat.

"Citra sebagai organisasi donor darah tidak jelek. Tapi banyak kegiatan lain yang perlu dijelaskan ke masyarakat bahwa PMI tidak hanya donor darah," kata dia.

Terkait reputasi organisasi ini, menurut Hendri para relawan PMI yang tersebar di daerah-daerah jangan malu-malu menceritakan apa saja yang sudah dilakukannya kepada masyarakat. "Misalnya cerita sewaktu ikut menangani Covid, ini cerita menarik yang akan didengar masyarakat," ujarnya menyontohkan. "Saya yakin untuk yang pernah menangani bencana, ada banyak cerita juga yang bisa disampaikan."

Peringatan 75 tahun PMI juga bisa dijadikan momentum untuk menyampaikan apa saja yang pernah dilakukan PMI. Hendri mengusulkan untuk memperbanyak kegiatan di kantor PMI yang tidak hanya fokus donor darah, seperti pelatihan kerelawanan.

PMI juga mempunyai banyak duta, yakni PMR (Palang Merah Remaja) yang berada di sekolah-sekolah. Duta-duta PMR ini bisa membantu komunikasi ke masyarakat terutama di kalangan pelajar mengenai apa saja yang bisa dilakukan PMI.

Donor ke PMI tak hanya darah, tapi bisa berupa pendanaan atau yang lain. "Satu kekuatan PMI adalah memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia," katanya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement