Selasa 15 Sep 2020 22:23 WIB

Ada PSBB, Pelita Jaya Latihan di Tangerang

Pusat kebugaran pun sulit untuk dikunjungi.

Rep: Fitrianto/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio (kanan) dan Sandy Ibrahim Aziz dalam laga IBL Pertamax 2020 melawan Pelita Jaya Bakrie di DBL Arena, Surabaya, Ahad (8/3). SM Pertamina mengalahkan Pelita Jaya 88-68.
Foto: DOK IBL
Pemain Satria Muda Pertamina Rivaldo Tandra Pangesthio (kanan) dan Sandy Ibrahim Aziz dalam laga IBL Pertamax 2020 melawan Pelita Jaya Bakrie di DBL Arena, Surabaya, Ahad (8/3). SM Pertamina mengalahkan Pelita Jaya 88-68.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta mulai Senin (14/9)  hingga dua pekan ke depan mempersulit klub olahraga untuk melaksanakan latihan. Satria Muda Jakarta dikabarkan mencari alternatif tempat latihan, dan kabarnya mendapatkan tempat latihan di Bogor Jawa Barat. Hal yang sama juga dialami oleh Pelita Jaya Bakrie yang terpaksa berpindah tempat latihan ke daerah Tangerang dari sebelumnya di Kuningan Jakarta.

Direktur Operasional Pelita Jaya Bakrie, Fictor Roring, ketika dihubungi Republika, Selasa (15/9) menyatakan, saat ini dirinya sedang pusing mencari tempat latihan yang nyaman untuk para pemainnya.

"Kita baru mulai latihan di bulan Juli. Itu pun kita ada permintaan khusus agar diperbolehkan latihan di Kuningan, Jakarta. Kita juga minta hanya kita saja yang boleh latihan. Nah sekarang ada PSBB lagi, kita tidak bisa lagi latihan di sana," ujar Ito, sapaan akrab Fictor Roring.

Ito menambahkan, mulai awal pekan ini para pemainnya harus berlatih di Tangerang. "Sungguh ini kondisi yang tidak ideal. Kita harus berpindah-pindah, selain itu kita selalu cemas. Karena sebagian pemain berangkat dari rumah masing-masing. Kita tidak tahu di perjalanan mereka terpapar Covid-19 atau tidak," kata dia.

"Kita memang rutin melakukan rapid test 10 hari sekali, jika ada yang reaktif hasilnya, ini membuat kita semua cemas. Tapi mau bagaimana lagi, kita harus mempersiapkan diri di tengah keadaan yang sulit ini," ujar Ito menambahkan.

Tantangan lainnya yang kini ada akibat PSBB jilid dua yang diberlakukan di DKI Jakarta adalah pusat kebugaran yang sulit didapat. "Sekarang tidak ada tempat fitnes yang berani buka. Sebagai pemain profesional, seharusnya mereka latihan beban di tempat fitnes setiap hari. Padahal kelanjutan IBL tinggal sebulan ke depan," kata Ito.

"Saya rasa bukan kita saja yang kesulitan, saya dengar sejumlah klub lainnya di luar Jakarta bahkan ada yang belum berlatih bersama. Mereka hanya latihan mandiri. Sebaiknya IBL menanyakan kondisi setiap klub, untuk kemudian mencari jalan keluar yang terbaik," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement