Selasa 15 Sep 2020 19:28 WIB

Covid-19 Tinggi, Kesthuri: Umroh Belum Buka Dapat Dimaklumi

Anggota Kesthuri agar tetap bersabar tidak buru-buru menawarkan program umroh.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Fakhruddin
Covid-19 Tinggi, Kesthuri: Umroh Belum Buka Dapat Dimaklumi (ilustrasi).
Foto: Saudi Ministry of Media via AP Photo
Covid-19 Tinggi, Kesthuri: Umroh Belum Buka Dapat Dimaklumi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) menilai pencabutan penangguhan penerbangan internasional menjadi penanda baik bagi umrah. Sampai saat Pemerintah Arab Saudi belum mengumukan kapan umroh dibuka.

"Dengan mulai dibukanya penerbangan internasional di Arab Saudi adalah pertanda baik," kata Ketua Umum  Kesthuri Asrul Azis Taba saat dihubungi, Selasa (15/9).

Meski telah membuka sebagian penangguhan penerbangan internasional pemerintah Arab Saudi belum ada tanda-tanda umroh akan dibuka. Namun para penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIUl) di Indonesia memakluminya karena tingkat penularan Covid-19 masih tinggi. "Bahwa sementara umroh belum diizinkan tentunya dapat dimaklumi," katanya

Asrul berharap setelah pada waktunya umroh dibuka, penularan Covid-19 sudah berkurang, bahkan virus itu hilang sepenuhnya dari muka bumi. Sehingga semua aktivitas kembali normal termasuk aktivitas umroh. "Mudah-mudahan setelah dibukanya penerbangan ini tidak ada lagi dampak pandemi," katanya.

 

Menurut Asrul para pemilik PPIU di Jakarta telah memakluminya jika umroh belum dibuka oleh pemerintah Saudi, karena masih masifnya penularan Covid-19. Kata dia, jangankan Saudi masih membatasi menerima orang asing, di Indonesia, ibu kotanya DKI Jakarta sedang memberlakukan pembatasan bersekala besar (PSBB). "PPIU saja harus mulai PSBB karena penularan Covid-19 nyatanya semakin bertambah," katanya.

Untuk itu ia berharap kepada segenap penyelenggara, anggota Kesthuri agar tetap bersabar dan tidak buru-buru menerima ataupun menawarkan program umroh. Maka dari itu pemilik PPIU besabar jika belum ada keputusan resmi dari Saudi.

"Insya Allah, saya akan melihat-lihat situasi kedepan, kalau memang kemungkinannya baik akan berangkat ke Saudi, bukan untuk umroh," katanya.

Asrul menuturkan, dalam waktu dekat ini ia akan segera terbang untuk melihat situasi dan kondisi di Arab Saudi. Datangnya ia ke Arab Saudi untuk memastikan sejauhmana kesiapan semua fasilitas di Arab Saudi untuk menyelenggarakan umrah.

"Saya akan melihat-lihat persiapan-persiapan pelayanan di sana, apa bila umroh sudah dibuka kembali secara normal seperti sebelumnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement