Selasa 15 Sep 2020 19:30 WIB

Ultras Tolak Suporter Hadir ke Stadion di Jerman

Monchengladbach ingin sekitar 300 fan hadir pada pertandingan kandang.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MONCHENGLADBACH -- Pendukung garis keras (Ultras) Borussia Monchengladbach menolak kesempatan untuk mendukung tim secara langsung di stadion karena aturan protokol kesehatan yang harus diikuti seperti jaga jarak. 

Monchengladbach ingin sekitar 300 fan hadir pada pertandingan kandang pertama mereka melawan Union Berlin dalam pertandinngan Bundesliga 26 September.

Harapan klub itu karena virus corona di Jerman dinilai mulai terkendali. Jika ini terwujud maka akan menjadi yang pertama suporter menyaksikan langsung pertangan sepakbola sejak Maret. Namun fan menolak Karena aturan jaga jarak dinilai akan merusak komunitas suporter semangat mereka dalam mendukung tim.

Dalam sebuah pernyataan mereka menyampaikan memahami kebutuhan klub terhadap kehadiran suporter langsung di stadion. Namun di sisi lain aturan protokol kesehatan akan merusak budaya suporter yang berkerumun dan bebas.

"Karena itu, kami tidak akan menghadiri pertandingan mendatang sampai keadaan pra-Corona pulih ke tribun,” demikian bunyi pernyataan Ultras Monchengladbach, dilansir dari dailymail, Selasa (15/9).

Gagasan menghadirkan suporter secara langsung ke stadion disampikan CE German Football League (DFL), Christian Seifert bulan lalu. Ia menyampaikan waktu itu kembalinya suporter ke stadion akan bergantung kepada pimpinan politik.

"Jika dan kapan fans akan kembali ke stadion bukanlah keputusan untuk DFL tetapi untuk para pemimpin politik," kata Seifert pada Agustus.

DFL tak menuntut keinginannya harus terlaksana. Namun ia tengah menyiapkan diri untuk mengambil langkah jika saatnya nanti penggemar diperbolehkan hadir ke stadion. Ia menegaskan prioritasnya bukan stadion penuh dengan suporter.  Namun tetap ingin ada supoter di stadion dengan memperhatikan perlindungan kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement