Selasa 15 Sep 2020 22:03 WIB

Kapasitas Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Sumsel Masih Cukup

Kasus Covid-19 di Sumsel masih terus bermunculan.

Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.
Foto: AP
Pekerja medis mengecek kondisi pasien virus corona, ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di 53 rumah sakit di Sumatra Selatan baik rujukan maupun second line masih memadai untuk menampung kasus-kasus baru yang terus bermunculan dan telah mencapai 5.078 orang per 14 September. Kabid Pelayanan Kesehatan Dinkes Sumsel, Widya Anggraini, Selasa, mengatakan dari 1.123 kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 yang tersedia di Sumsel dan terdata pada sistem RS online per 12 September, okupansi atau keterisiannya tercatat 46 persen.

"Keterisian ini sifatnya fluktuatif, pada awal-awal keterisian sempat lebih dari 60 persen karena kasus gejala ringan sampai berat juga dirawat," ujarnya.

Baca Juga

Namun saat ini, kata Widya, kriteria pasien yang dirawat hanya bergejala berat dan ditentukan oleh dokter penanggung jawab.  Sementara kasus gejala ringan hingga sedang cukup isolasi mandiri.

Dari 53 rumah sakit penyedia ruang isolasi Covid-19, kata dia, okupansi paling tinggi memang sedang di alami Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang yang mencapai 88 persen, yakni 121 tempat tidur terisi dari 137 yang disediakan.

Tingginya keterisian itu karena RSMH berstatus RS Tipe A rujukan nasional yang diprioritaskan untuk pasien dengan kondisi sangat berat di Sumsel. Jumlah SDM dan peralatan yang disediakan juga lebih mumpuni untuk merawat pasien Covid-19.

Sedangkan keterisian empat rumah sakit rujukan lainnya terpantau masih cukup, yakni RSUD Provinsi Siti Fatimah Palembang (52 persen), RSUD Kayuagung (0 persen), RSUD Rivai Abdullah (0 persen) dan RSUD Lahat (31 persen).

"RS di Kota Palembang paling tinggi keterisiannya karena kebanyakan pasien yang dirawat memang paling banyak dari wilayah Palembang," tambahnya.

Lamanya perawatan pasien Covid-19 menurut dia berkisar 10 - 14 hari. Ia juga mendorong agar rumah sakit dapat lebih cepat memperbarui data masuk dan keluarnya pasien Covid-19 pada sistem Kemenkes.

Sementara berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Sumsel per 14 September, terdapat 1.012 kasus konfirmasi positif yang masih aktif dalam penanganan, 600 di antaranya isolasi mandiri dan 412 kasus dalam perawatan rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement