Selasa 15 Sep 2020 15:40 WIB

Kanal Kutunggu di Pojok Ngasem UWM Bangun Ruang Budaya

Kegiatan yang digelar melalui kanal ini tidak hanya diisi civitas akademik UWM.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Peluncuran kanal Kutunggu di Pojok Ngasem UWM.
Foto: Dokumen.
Peluncuran kanal Kutunggu di Pojok Ngasem UWM.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta meluncurkan orogram Kutunggu di Pojok Ngasem di tengah pandemi Covid-19. Kanal ini diluncurkan dengan tujuan membangun ruang budaya di UWM.

"Program ini sebagai upaya UWM untuk menghidupkan suasana akademik di lingkungan civitas UWM, dengan mengoptimalkan seluruh ruang yang ada di dalamnya," kata Project Officer Kutunggu di Pojok Ngasem, Puji Qomariyah, saat peluncuran melalui Zoom belum lama ini.

Ia mengatakan, di kanal ini nantinya akan diisi dengan berbagai kegiatan budaya. Kegiatan dilakukan dengan daring dan luring.

"Program ini juga upaya kami untuk mendiseminasikan budaya unggul  untuk Indonesia maju melalui ruang dialog, ruang ekspresi bagi tumbuhnya cross culture," jelasnya yang juga Wakil Rektor III UMY tersebut.

Puji menyebut, kegiatan yang digelar melalui kanal Kutunggu di Pojok Ngasem ini tidak hanya diisi oleh civitas akademik UWM dan elemen masyarakat luas.

Mulai dari melibatkan budayawan, seniman, akademisi, hingga tokoh masyarakat. Berbagai kegiatan ini akan dilakukan sepanjang 2020.

"Berkolaborasi (dengan masyarakat luas), memunculkan berbagai ide, sehingga melalui program tumbuh dialektika di UWM. Kegiatan yang dilakukan secara luring disertai dengan penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19," ujarnya.

Peluncuran program ini juga disertai dengan peluncuran kanal YouTube Kutunggu di Pojok Ngasem. Kanal ini diluncurkan oleh Rektor UWM, Edy Suandi Hamid, yang ditandai dengan pemukulan gong.

Edy berharap melalui program Kutunggu di Pojok Ngasem ini dapat bermanfaat bagi civitas akademika dan masyarakat luas. Selain itu, ia juga berharap kanal Youtube ini dapat memublikasikan budaya Indonesia di kancah internasional.

"Supaya memberikan memanfaatkan bagi semua di samping meramaikan budaya ke kancah internasional, tidak hanya lokal," kata Edy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement