Senin 14 Sep 2020 20:49 WIB

Akibat Covid-19, Perusahaan Baja di Cikarang Kurangi Ekspor

Perusahaan memprioritaskan permintaan dalam negeri.

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Fuji Pratiwi
Perwakilan Kementerian Perindustrian berkunjung ke PT Tata Metal Lestari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. PT Tata Metal Lestasi mengurangi ekspor produk mereka selama pandemi Covid-19.
Foto: Republika/Riza Wahyu Pratama
Perwakilan Kementerian Perindustrian berkunjung ke PT Tata Metal Lestari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu. PT Tata Metal Lestasi mengurangi ekspor produk mereka selama pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Perusahaan penyedia baja lapis seng alumunium di Cikarang, Kabupaten Bekasi Jawa Barat, PT Tata Metal Lestari, tetap beroperasi normal selama pandemi Covid-19. Hingga saat ini, kondisi perusahaan masih nihil kasus Covid-19.

CEO PT Tata Metal Lestari, Stephanus Koeswandi, menuturkan, angka ekspor baja perusahaannya mengalami penurunan dari 3.000 ton pada Agustus 2020 menjadi 1.200 ton bulan ini. Namun, utilitas pabriknya mengalami kenaikan hampir 100 persen.

Baca Juga

"Protokol Covid yang cukup ketat ini yang membuat kami masih tetap bisa bekerja," kata Stephanus, kepada wartawan di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/9).

Stephanus mengatakan, salah satu penyebab berkurangnya volume ekspor lantaran pihaknya memprioritaskan permintaan baja dari dalam negeri. Bulan ini, perusahaannya baru ekspor ke Pakistan dan Thailand.

"Kami memang mengurangi sedikit karena untuk pemenuhan di industri di dalam negeri dulu karena secara demand meningkat," ujar Stephanus.

Adapun, selama pandemi Covid-19 ini, sektor industri dapat melakukan operasi dengan syarat mengantongi Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). IOMKI ini, lanjut dia, yang memungkinkan industri tetap produktif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19.

Dalam izin tersebut, nantinya perusahaan diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri secara berkala setiap akhir pekan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement