Senin 14 Sep 2020 17:34 WIB

10 Pendeta Kristen Swedia: Pembakaran Alquran Aksi Barbar

Pembakaran Alquran hanya akan mempertajam polarisasi antarmasyarakat.

Pembakaran alquran di Malmo, Swedia memicu terjadinya kerusuhan.
Foto: EPA
Pembakaran alquran di Malmo, Swedia memicu terjadinya kerusuhan.

REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM -- Dewan Kristen Swedia pada Ahad (13/9) mengecam pembakaran kitab suci Alquran di Swedia baru-baru ini. Sepuluh pendeta Kristen terkemuka dari negara Skandinavia tersebut, termasuk Uskup Agung Gereja Prostestan Antje Jackele, mengeluarkan sebuah pernyataan yang menentang aksi anti-Muslim.

Uskup agung, bersama pemimpin gereja lainnya, secara tegas menolak pelanggaran yang disengaja atas nama keyakinan umat. Organisasi Kristen tersebut mengatakan bahwa aksi yang dilakukan oleh kelompok rasis sayap kanan Denmark, "barbar".

Baca Juga

"Serangan semacam itu, mempertajam polarisasi antarmasyarakat saat negara kami perlu membangun martabat dan hak setiap orang," tambahnya.

Partai Garis Keras Denmark (Stram Kurs) antimigran pada Kamis membakar salinan kitab suci umat Muslim di Rinkeby, lingkungan yang mayoritas Muslim di Stockholm. Peristiwa itu terjadi beberapa hari setelah aksi serupa di Kota Malmo, Swedia selatan.

Insiden tersebut menyebabkan sejumlah polisi terluka dan sedikitnya 10 orang diamankan. Pihak kepolisian melarang masuk pemimpin kelompok Rasmus Paludan ke Swedia selama dua tahun.

Persatuan Ulama Muslim Internasional, yang berbasis di Doha, bahkan mengecam aksi kekerasan tersebut. Turki dan Pakistan juga menyalahkan ekstremis sayap kanan di Swedia atas aksi Islamofobia mereka.

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement