Senin 14 Sep 2020 05:58 WIB

Cegah Stroke, Lewat Modifikasi Gaya Hidup

untuk mencegah stroke, dokter sarankan ubah gaya hidup dan check up rutin

Warga bersepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi salah satu kunci pencegah penyakit stroke
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Warga bersepeda di Jalan MH Thamrin, Jakarta. Mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat menjadi salah satu kunci pencegah penyakit stroke

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penyakit stroke termasuk serangan akut yang harus segera ditangani. Jika tidak segera ditangani, stroke tidak saja berdampak kecacatan pada tubuh, stroke dapat pula berakibat pada stress yang berkepanjangan. Satu satunya cara efektif adalah deteksi dini, hidup sehat dan jangan ragu ke rumah sakit agar stroke dapat diobati sesegera mungkin.

Di Indonesia terdapat sekitar 550 ribu pasien baru stroke setiap tahunnya. Angka ini terbilang sangat tinggi dan menempati urutan ketiga sebagai penyebab kematian di Indonesia, setelah kardiovascular dan kanker. 

Sementara itu setiap tahun angka kejadian sebanyak 17 juta diseluruh dunia, tiap tahun 795 ribu di Amerika Serikat terserang stroke, penyebab ke tiga kecacatan dan mengurangi mobilitas lebih dari 50 persen pasien stroke usia sekitar 65 tahun.

"Memodifikasi gaya hidup, check up secara rutin merupakan hal krusial, merupakan pencegahan primer agar seseorang tidak sampai terserang Stroke. Karena secara umum, stroke ini merupakan hasil akhir dari akumulasi sejumlah penyakit lainnya. Misalnya hipertensi hingga diabetes, kolesterol, obesitas, merokok dan banyak hal lainnya", tutur Dr. Yanna Saelan, Sp.S, spesialis saraf dari Siloam Hospitals Surabaya melalui webinar kesehatan bertajuk "Nutrisi Tepat untuk Pasien Pre dan Paska Stroke" yang diadakan manejemen Siloam Hospitals Surabaya.

Dalam memodifikasi gaya hidup, Dr. Yanna Saelan menyoroti akan pentingnya asupan nutrisi dan deteksi serta mengobati penyakit yang dapat menimbulkan stroke sebelum serangan stroke terjadi. Dan bila sudah terserang stroke, juga sangat penting minum obat dan kontrol teratur, untuk mencegah terjadinya serangan stroke yang berulang. 

"Jangan dilupakan pula, diet rendah kolesterol dan rutin olahraga, termasuk hal yang penting pula guna menghindari stroke", imbuhnya menambahkan.

Dikatakan ahli saraf dari Siloam Hospitals Surabaya itu, Nutrisi penting pencegah stroke adalah konsumsi melalui skema diet yang rendah lemak dan tinggi serat. Nutrisi dengan rendah lemak berfungsi  mencegah penyumbatan", sebut Dr. Yanna Saelan, Sp.S. Adapun peran vitamin B12 dan Asam Folat sangat penting untuk menghilangkan depresi pascastroke. 

Definisi stroke merupakan gangguan fungsi otak secara focal / global akibat gangguan peredaran darah pada otak dalam durasi lebih dari 24 jam. Stroke terbagi dua macam yaitu perdarahan dan penyumbatan. 

"Ada dua macam faktor risiko terjadinya stroke, yaitu faktor resiko yang modifiable, artinya dapat dikontrol dengan perubahan gaya hidup dan obat obatan misalnya Diabetes, Hipertensi, kolesterol tinggi, gangguan irama jantung, merokok, obesitas dan faktor risiko yang Non Modifiable misalnya, usia, jenis kelamin, keturunan, riwayat stroke sebelumnyaa," tutur Dr. Yanna Saelan. Ia menambahkan akan pengelolaan stress pun perlu diperhatikan guna menghindari stroke. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement