Senin 14 Sep 2020 05:56 WIB

Motivasi dan Inspirasi untuk Mahasiswa Baru Nusa Mandiri

STMIK Nusa Mandiri bukan kampus sembarangan.

STMIK Nusa Mandiri menggelar Seminar Inspirasi (Serasi) untuk mahasiswa baru angkatan tahun 2020 yang ditayangkan secara live  melalui Youtube.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
STMIK Nusa Mandiri menggelar Seminar Inspirasi (Serasi) untuk mahasiswa baru angkatan tahun 2020 yang ditayangkan secara live melalui Youtube.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Motivator Ahmad Setiadi memberikan ajaran, motivasi dan inspirasi bagi mahasiswa baru kampus Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Nusa Mandiri pada acara Seminar Inspirasi (Serasi) yang ditayangkan live melalui akun youtube Nusa Mandiri, Sabtu (12/9).

Pria yang akrab disapa Adi merupakan akademisi yang menjabat sebagai kepala Program Studi kampus UBSI. Ia menuturkan bahwa setiap mahasiswa seharusnya sudah memulai mengumpulkan cara bagaimana lulus  tepat waktu, baru setelahnya mencari cara bagaimana mengoptimalkan keilmuan di  bangku perkuliahan.

“Rasa syukur kita seharusnya berlipat-lipat, karena di luar sana begitu banyak anak bangsa yang ingin mengenyam pendidikan tinggi  namun karena berbagai kendala, mereka tidak bisa mengenyam pendidikan tinggi tersebut.  Karena itu, di sini adik-adik mahasiswa sudah mulai tercatat sebagai mahasiswa STMIK Nusa Mandiri dan bergabungnya kalian sebagai mahasiswa adalah suatu kebanggaan, karena kalian kuliah bukan di kampus sembarangan,” kata Adi dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Adi mengemukakan bahwa ia menemukan rilis berita yang mengatakan kampus STMIK Nusa Mandiri masuk ke dalam klaster 50 Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta dan itu merupakan prestasi yang luar biasa. Prestasi ini juga sebagai konsekuensi, bahwa mahasiswa di sini sebagai bagian dari STMIK Nusa Mandiri harus memberikan kontribusi.

“Adik-adik harus mampu memberikan karya-karya inovasi serta berikan prestasi-prestasi yang bisa kalian persembahkan ke kampus kalian tercinta, kampus STMIK Nusa Mandiri,” jelasnya.

Ia mengatakan, perubahan status dari siswa menjadi mahasiswa, bukan terlihat hanya dari pakaian saja. Tetapi yang jauh lebih penting, perubahan tersebut juga harus berubah dari bagaimana caranya berpikir.

“Ketika adik-adik masih duduk dibangku sekolah, lalu tidak hadir di kelas satu minggu pasti sudah ditanya-tanya oleh guru dan teman-temannya. Namun, ketika adik-adik sudah menjadi mahasiswa, satu semester saja tidak akan ada yang mencari kalian. Kenapa? Karena mahasiswa dituntut memiliki tanggung jawab bagi dirinya sendiri,” imbuhnya.

Adi berpesan, “Mari sama-sama tingkatkan komitmen diri, siapkan paradigma dalam berpikir bahwa sekarang sudah menjadi mahasiswa, serta gali karakter diri agar memiliki interaksi yang baik untuk diri sendiri maupun interaksi dengan orang di sekitar kita.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement