Ahad 13 Sep 2020 14:01 WIB

7.300 Nakes di Bandung akan di Tes Usap

7.300 tenaga kesehatan yang bertugas di Kota Bandung akan menjalani tes usap

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan menunggu pengambilan sampel tes usap/ SWAB
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Petugas kesehatan menunggu pengambilan sampel tes usap/ SWAB

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Sebanyak 7.300 tenaga kesehatan yang bertugas di Kota Bandung akan menjalani tes usap untuk meminimalisasi penyebaran Covid-19. Sebelumnya, 3.100 Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung secara bertahap telah dilakukan uji usap.

"Nakes yang dites usap ada 7.300 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita saat dihubungi, Ahad (13/9).

Wali Kota Bandung, Oded M Danial menyebutkan status Kota Bandung berada di zona oranye atau resiko sedang penyebaran Covid-19. Menurutnya, angka reproduksi berada pada angka 0,81 yang terbilang relatif virus corona masih terkendali.

"Kenaikan angka reproduksi ini disebabkan karena adanya penambahan kasus," katanya.

Sebelumnya, Pemkot Bandung melakukan tes masif kepada ASN yang bertugas di 62 organisasi perangkat daerah terdiri dari 32 dinas atau badan dan 30 kecamatan. Dari tes tersebut ditemukan 189 kasus positif Covid-19.

"Dari jumlah tersebut, 140 berKTP Bandung. Namun hanya 48 orang yang terkonfirmasi betul-betul tinggal di Bandung," katanya.

Ia mengatakan ASN yang terkonfirmasi positif Covid-19 sudah mengisolasi mandiri, sedangkan ASN yang lain telah diberlakukan Work From Home sejumlah 50 persen.

Oded mengaku akan terus melakukan testing kepada penduduk yaitu ASN sebanyak 3.100 orang dan rencananya 7.300 tenaga kesehatan yang berada di Kota Bandung.

"Saya mengingatkan kepada warga Kota Bandung, Covid-19 masih ada dan kini semakin dekat dengan kita. AKB bukan berarti virus sudah mati, justru kita harus memperketat penjagaan diri kita dan keluarga," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement