Ahad 13 Sep 2020 12:26 WIB

Victoria Australia Mulai Longgarkan Pembatasan Sosial

Kasus Covid-19 di Victoria, Australia mulai menurun

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki bermasker melintas di psat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pemerintah Australia melaporkan rekor baru kasus Covid-19 di Victoria dan memicu kekhawatiran gelombang kedua.
Foto: James Ross/AAP Image via AP
Pejalan kaki bermasker melintas di psat bisnis Melbourne, Australia, Rabu (22/7). Pemerintah Australia melaporkan rekor baru kasus Covid-19 di Victoria dan memicu kekhawatiran gelombang kedua.

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Negara Bagian Victoria, Australia mulai melonggarkan peraturan pembatasan sosial secara perlahan-lahan. Pemerintah Victoria mengatakan keputusan itu diambil setelah angka infeksi harian di pusat wabah virus corona di Australia itu mulai turun.

Pada Ahad (13/9) pemerintah negara bagian melaporkan 41 kasus infeksi dan tujuh kasus kematian terkait virus corona. Dalam kesempatan itu pemerintah Victoria juga mengumumkan bantuan finansial sebesar 3 miliar dolar Australia untuk bisnis-bisnis di negara bagian tersebut.

Baca Juga

Angka kasus harian gelombang kedua wabah virus corona di Victoria mulai menurun. Pada puncak wabah awal bulan lalu negara bagian itu melaporkan 700 kasus baru per hari. Victoria bertanggung jawab atas 75 persen total kasus infeksi di Australia yang kini lebih dari 26.600 kasus.

Hingga saat ini pemerintah masih memberlakukan kebijakan karantina wilayah di ibu kota Victoria, yakni Melbourne. Kota itu memang masih diisolasi tapi waktu masyarakat berada di luar rumah ditambah dua jam dan jam malam akan dimundurkan satu jam.

"Ini langkah kecil, tapi ini yang aman, jelas langkah yang tepat, dengan jumlah kasus masih turun, tapi (masih) terlalu tinggi untuk dibuka kembali," kata Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews dalam pidato yang disiarkan televisi.

Ia mengumumkan bisnis terutama di bidang hospitalitas, ritel, dan pariwisata yang operasinya setengah atau sepenuhnya ditutup akan mendapat akses terhadap bantuan dan keringanan pajak dari paket bantuan negara bagian untuk bisnis terbesar sejauh ini.

"Ini tidak biasanya karena tantangan yang kami hadapi pun tidak biasa, tidak ada yang menikmati kenyataan yang kami hadapi, tapi tak satupun dari kami yang memiliki opsi mengabaikan realita yang kami hadapi," kata Andrews.

Victoria bertanggung jawab sekitar seperempat output perekonomian Australia, seperempat populasi Negeri Kanguru juga tinggal di negara bagian itu.

Sementara negara bagian tetangga Victoria, yakni New South Wales (NSW) yang peraturan pembatasan sosialnya lebih longgar melaporkan sembilan kasus baru. NSW negara bagian yang paling padat penduduknya di Australia. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement