Sabtu 12 Sep 2020 23:35 WIB

Warga Kulon Progo Diimbau tak Berpergian Bila tak Mendesak

Kalau terpaksa keluar rumah, hindari kerumunan, selalu menjaga jarak.

Pengendara sepeda motor melaju di kawasan Dobangsan, Giripeni, Wates, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Rabu (19/8).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Pengendara sepeda motor melaju di kawasan Dobangsan, Giripeni, Wates, Kulon Progo, D.I Yogyakarta, Rabu (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta mengimbau kepada masyarakat untuk tidak berpergian bila tidak ada kepentingan mendesak.

Juru Bicara Percepatan Penanganan COVID-19 Kulon Progo Baning Rahayujati  mengatakan lonjakan pasien konfirmasi COVID-19 yang mencapai 10 pasien harus menjadi perhatian seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga

"Kami mengingatkan masyarakat kalau tidak ada kepentingan mendesak, sebaiknya tinggal di rumah. Kalau terpaksa keluar rumah, hindari kerumunan, selalu menjaga jarak dengan orang lain, menggunakan masker dimana pun berada, dan tingkatkan perilaku mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir," imbau Baning.

Menurut dia, perilaku tersebut menjadi satu-satunya cara untuk terhindar dari COVID-19 sampai nanti vaksin ditemukan. Perilaku memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir harus menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami mengimbau masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan bersama," katanya.

Baning mengatakan hari ini ada penambahan satu pasien konfirmasi COVID-19, yakni laki-laki umur 54 tahun warga Galur memiliki kontak dengan KP-92 yang menjalani isolasi mandiri.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kulon Progo hingga saat ini, jumlah suspek sebanyak 2.112 dengan rincian lima probable minggal dunia semua, 105 konfirmasim dan 2005 discarded. Selanjutnya, dari 105 konfirmasi dapat dirinci 14 isolasi di rumah sakit, 28 isolasi mandiri, 60 sembuh dan tiga meninggal dunia.

Dari sebaran konfirmasi COVID-19 setiap kapenewon/kecamatan, yakni Pengasih 20 kasus, Lendah 18 kasus, Sentolo 17 kasus, Temon 15 kasus, Wates dan Galur masing-masing 11 kasus, Kokap lima kasus, Panjatan dan Nanggulan sebanyak tiga kasus, Kalibawang dan Samigaluh masing-masing satu kasus.

"Hingga saat ini, kecamatan yang belum ada konfirmasi COVID-19 yakni Girimolyo," katanya.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement