Ahad 13 Sep 2020 01:47 WIB

Apa Susahnya Sih Pakai Masker?

Bukan cuma pemerintah yang bertanggung jawab naiknya pasien Covid-19.

Sejumlah pelajar menyosialisasikan penggunaan masker di Jalan RE Martadinata, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020). Kegiatan tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker untuk pencegahan virus COVID-19.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Sejumlah pelajar menyosialisasikan penggunaan masker di Jalan RE Martadinata, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/9/2020). Kegiatan tersebut untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker untuk pencegahan virus COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Christianingsih*

Masker sudah jadi barang yang wajib kita gunakan di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang. Berulang kali gerakan bermasker didengungkan namun hingga kini  kita masih dengan mudah menemukan orang-orang yang keluyuran tanpa masker.

Ada golongan masyarakat yang memang patuh dan menyadari betapa pentingnya masker dalam mencegah penularan Covid-19. Namun ada pula yang masih menganggap enteng penggunaan masker. Padahal memakai masker adalah salah satu proteksi paling mudah yang bisa diusahakan untuk mencegah paparan virus corona.

Beragam alasan kita lontarkan sebagai alasan untuk tidak memakai masker. Pengap, merasa tak bebas bernapas, kacamata jadi berembun, atau merasa lingkungan aman dari Covid-19 kita pakai sebagai dalih melepaskan masker saat keluar rumah atau kumpul-kumpul.

Oh jangan lupa, berhubung mau foto-foto bareng kita juga tak lupa melepas masker. Duh.

Sudah lebih dari enam bulan pandemi berlangsung tapi kita tak jua sadar pentingnya protokol kesehatan. Mau bukti? Hingga 9 September 2020 Pemprov DKI Jakarta mencatat 154 ribu orang kena sanksi karena tak menggunakan masker selama periode PSBB transisi. Total denda yang terkumpul mencapai Rp 2,2 miliar.

Itu baru di Jakarta. Bayangkan se-Indonesia berapa banyak lagi orang yang bandel ogah pakai masker.

Maka bukan cuma pemerintah yang bertanggung jawab atas jumlah pasien Covid-19 yang terus naik. Kita juga harus berkaca sudahkah menerapkan protokol kesehatan mulai dari diri sendiri?

Masker bukan lagi barang langka dan mahal seperti saat awal pandemi dulu. Variasi masker pun kini sangat beragam. Hampir semua lapisan mulai dari kalangan bawah, menengah, sampai crazy rich bisa dengan mudah mendapatkan masker.

Walau menggunakan masker tidak nyaman tapi itu jauh lebih baik daripada harus menginap di rumah sakit gara-gara Covid. Di tengah pandemi, disiplin menerapkan protokol kesehatan adalah harga mati.

Mengutip kalimat yang sempat populer, mau PSBB seribu tahun pun tak akan bisa menghentikan penularan Covid-19 jika tak konsisten menerapkan protokol kesehatan. Jadi jangan bosan-bosan menjaga kesehatan diri sendiri dan orang-orang yang kita cintai.

*) Penulis adalah jurnalis republika.co.id

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement