Jumat 11 Sep 2020 21:25 WIB

Kasus Covid-19 Klaster Malioboro Yogya Bertambah

Klaster Malioboro bermula dari seorang PKL yang positif Covid-19

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Nur Aini
Anggota Brimob menyemprotkan disinfektan di jalur pedestrian kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (10/9). Penyemprotan disinfektan di Malioboro kembali digalakkan menyusul meninggalnya pedagang kali lima yang dinyatakan terjangkit covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Anggota Brimob menyemprotkan disinfektan di jalur pedestrian kawasan Malioboro, Yogyakarta, Kamis (10/9). Penyemprotan disinfektan di Malioboro kembali digalakkan menyusul meninggalnya pedagang kali lima yang dinyatakan terjangkit covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, kasus positif Covid-19 di Malioboro bertambah dua kasus baru yang dilaporkan pada 11 September 2020. Sehingga, total sudah ada empat kasus, yang mana kasus pertama berawal dari pedagang kaki lima (PKL) di zona tiga Malioboro.

"Dari Malioboro tambah dua (kasus baru), satu dari keluarga (PKL) dan satu dari pedagang yang kontak erat (berjualan) di sebelahnya (PKL Malioboro)," kata Heroe yang juga Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta tersebut, Jumat (1/9) malam.

Baca Juga

Sejak ditemukannya kasus pertama di Malioboro, Pemkot Yogyakarta langsung melakukan pelacakan (tracing). Tracing dilakukan terhadap kontak erat mulai dari keluarga dan pedagang lain yang berjualan di zona tiga Malioboro.

"Sudah ada 20 orang yang menjalani tes swab Covid-19 terkait kasus di Malioboro. Rinciannya tujuh orang dari keluarga dan 13 pedagang," ujarnya.

Hingga saat ini tracing masih terus berlanjut. Terkait kebijakan untuk menutup kawasan Malioboro, Heroe menyebut, pihaknya masih menunggu hasil tracing.

"Tunggu semua hasil swab selesai dulu, sebab swab sudah merupakan upaya untuk bisa melihat sejauh mana sebaran Covid-19. Jika ada indikasi yang ditemukan, baru diambil kebijakan," ujarnya.

Heroe juga mengatakan, ada satu kasus positif dari Kotabaru. Satu kasus ini merupakan karyawan dari Kantor Kelurahan Kotabaru, Yogyakarta.

"Di kantor kelurahan ini ada tujuh orang yang di-swab dan dua orang di antaranya positif yaitu lurahnya dan satu stafnya," katanya.

Selain itu, ada enam ibu hamil yang juga dilaporkan positif di Kota Yogyakarta pada 11 September ini. Sehingga, total ibu hamil yang sudah dilaporkan positif yakni mencapai 11 kasus.

"Ada 12 ibu hamil yang sudah di-swab, hasil swab 11 di antaranya dinyatakan positif," kata Heroe.

Ia juga mengklarifikasi bahwa tidak ada penambahan kasus dari klaster Warung Soto Lamongan pada 1 September ini. Dengan begitu, kasus positif dari klaster itu masih berjumlah 23 kasus.

"Jadi koreksinya adalah tidak ada (penambahan kasus) yang dari Soto Lamongan hari ini," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement