Jumat 11 Sep 2020 18:25 WIB

Kawasan Industri Perlu Bangun Infrastruktur Digital

Berdasarkan inisiatif Making Indonesia 4.0, sektor industri harus terkait teknologi

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Petugas keamanan berjaga di sekitar unit mobil baru di salah satu kawasan industri otomotif di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas keamanan berjaga di sekitar unit mobil baru di salah satu kawasan industri otomotif di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jum

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Implementasi industri 4.0 dinilai menjadi salah satu langkah strategis membangkitkan aktivitas sektor manufaktur di dalam negeri. Terutama pada tahap menghadapi kebiasaan baru dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti sekarang. 

Berdasarkan inisiatif Making Indonesia 4.0, sektor industri dituntut mulai memperhatikan kebutuhan konektivitas teknologi. Tujuannya agar bisa lebih meningkatkan efisiensi dan efekvifitas perusahaan.

“Saat ini semakin banyak industri skala besar maupun sedang di Tanah Air yang tengah menyiapkan strategi mengadopsi teknologi digital untuk memasuki era industri 4.0,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Doddy Rahadi di Jakarta, Jumat (11/9). Menurutnya, transformasi ke arah Industri 4.0 merupakan indikasi yang baik bagi sektor industri, sehingga perlu dukungan dari seluruh pemangku kepentingan terkait.

Lebih lanjut,  pembangunan infrastruktur digital menjadi bagian vital dalam menarik minat investor membangun pabriknya di suatu kawasan industri. “Oleh karena itu, perusahaan pengelola kawasan industri perlu menyediakan sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung perkembangan teknologi di era digital ini, sesuai kebutuhan para investor, salah satunya ketersediaan jaringan koneksi dan fasilitas digital yang mendukung,” tuturnya. 

Terkait hal itu, Kemenperin memberikan apresiasi kepada PT Jababeka Tbk sebagai perusahaan pengembang kawasan industri yang tengah menjajaki potensi implementasi industri 4.0 dalam proses bisnisnya. “Kami telah melihat kesiapan kawasan industri milik PT Jababeka Tbk di Cikarang dalam bertransformasi menerapkan industri 4.0,” ujar Doddy.

Beberapa fasilitas yang telah dimiliki Kawasan Industri Jababeka, antara lain tersedianya jaringan fiber optic di sebagian besar wilayah kawasannya. Ke depan, perusahaan ini menargetkan dapat memberikan layanan pembuatan smart factory bagi investor yang ingin membangun pabrik di kawasannya dengan menerapkan konsep industri 4.0.

Direktur PT Jababeka Tbk Hyanto Wihadhi menyampaikan, melalui gebrakan pemerintah lewat peluncuran peta jalan Making Indonesia 4.0, diharapkan penerapan teknologi industri 4.0 bisa berjalan optimal. “Sebab, teknologi industri 4.0 memberikan kemudahan akses digital secara real time serta meningkatkan produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang bernaung dalam kawasan yang dikelola oleh kami,” katanya. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya mengatakan, inisitaif Making Indonesia 4.0 telah mendukung perusahaan industri dalam penyesuaian dengan kondisi saat ini. “Apalagi, di masa pandemi Covid-19, penerapan industri 4.0 dapat memudahkan industri dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar dia. 

Saat ini, Kemenperin aktif menjalin koordinasi dan membangun jejaring kerja sama antar stakeholders untuk mempercepat transformasi industri 4.0. Dalam hal ini, Kemenperin telah menginisiasi ekosistem industri 4.0 yang disebut Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) sebagai wadah saling bersinergi dan berkolaborasi, baik pemerintah, perusahaan kawasan, pelaku industri, akademisi dan lembaga litbang, technical provider, konsultan dan tentunya pelaku keuangan.

Di era menghadapi kebiasaan baru sekarang, kata dia, upaya strategis yang juga akan dilakukan Kemenperin dalam mempercepat transformasi industri 4.0 di Indonesia, antara lain meningkatkan kesadaran atau awareness. Tujuannya supaya industri tetap produktif pada masa pandemi Covid-19 lewat dukungan implementasi teknologi industri 4.0 dan tetap patuh memenuhi protokol kesehatan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement