Jumat 11 Sep 2020 17:54 WIB

Rohaniawan: Pancasila Ideologi Pemersatu

Pancasila merupakan falsafah yang telah memecahkan suatu tantangan di Nusantara.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Gita Amanda
Rohaniwan Franz Magnis Suseno menilai bahwa pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan masyarakat majemuk di Indonesia.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Rohaniwan Franz Magnis Suseno menilai bahwa pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan masyarakat majemuk di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rohaniwan Franz Magnis Suseno menilai bahwa pancasila merupakan ideologi yang mempersatukan masyarakat majemuk di Indonesia. Menurutnya, Pancasila merupakan falsafah yang telah memecahkan suatu tantangan di Nusantara.

"Pancasila adalah sesuatu yang luar biasa. Indonesia terdiri dari ratusan etnik dan budaya berbagai macam lintas agama kok bisa bersatu," kata Franz Magnis Suseno secara virtual, Jumat (11/9).

Dia mengatakan, Pancasila menjunjung tinggi Ketuhanan Yang Maha Esa seperti yang tercantum dalam sila pertama. Dia menjelaskan, dalam sila tersebut tidak membedakan antara yang mayoritas dengan minoritas.

Dia mengatakan, persatuan indonesia mengungkapkan bahwa NKRI bukan sekadar organisasi masyarakat tetapi ada kaitan dengan hati bangsa. Menurutnya, bangsa Indonesia mencintai bangsa dan bersedia berkorban bagi negara.

"Dan umat Katolik sepenuhnya menundung itu dalam etika politiknya," katanya.

Magnis mengaku selalu terharu pada peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945. Dimana, mayoritas besar agama, dalam hal ini Islam bersedia untuk tidak menuntut kedudukan khusus di dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 dan Pancasila.

Menurutnya, peristiwa itu menunjukan bahwa identitas nasional tidak mengancam apalagi menindas melainkan melindungi dan mengangkat identitas masing-masing. Sehingga orang Jawa tetap Jawa, orang Bugis tetap Bugis, orang Islam tetap 100 persen Islam dan Katolik 100 persen Katolik dengan menjadi Indonesia.

Menurutnya, Pancasila merupakan rahmat bagi Indonesia yang menjadi alasan mengapa negara yang begitu majemuk ini tetap kokoh. Berbeda dengan negara majemuk lain yang terlihat kokoh namun tidak demikian di dalamnya.

"Itu sebabnya kita harus menghargai Pancasila dan kita wajib menjaganya," kata dia lagi.

Sebelumnya, pernyataan itu disampaikan oleh Franz Magnis Suseno saat mengikuti acara simposium nasional tentang Studi dan Relasi Lintas Agama Berparadigma Pancasila yang dilaksanakan oleh BPIP bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin, Serang, Banten yang disiarkan secara virtual.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement