Jumat 11 Sep 2020 21:44 WIB

Kuatkan Tubuh dan Mental Spiritual Untuk Hadapi Covid-19

Masyarakat diharapkan mempertahankan daya tahan tubuh dan mental.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Kuatkan Tubuh dan Mental Spiritual Untuk Hadapi Covid-19. Foto ilustrasi: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kuatkan Tubuh dan Mental Spiritual Untuk Hadapi Covid-19. Foto ilustrasi: Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar berpose saat wawancara khusus bersama Republika di ruangannya di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (28/7). Dalam wawancara tersebut membahas tentang progres renovasi Masjid Istiqlal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia, Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof KH Nasaruddin Umar mengajak masyarakat untuk sabar dan tetap konsisten mengikuti protokol kesehatan. Ia juga mengajak masyarakat mempertahankan daya tahan tubuh dan daya tahan mental spiritual untuk hadapi pandemi Covid-19.

Kiai Nasaruddin menyampaikan, kalau daya tahan tubuh kuat tapi tidak disertai dengan doa dan tidak memiliki kekuatan batin, nanti akan menimbulkan masalah tersendiri. "Kita ini adalah umat beragama dan Insya Allah kekuatan iman inilah yang bisa menjinakan Covid-19 selain usaha medis dan vaksin yang diusahakan oleh pemerintah," kata Kiai Nasaruddin kepada Republika, Jumat (11/9).

Baca Juga

Ia juga memohon kepada tokoh umat beragama khususnya umat Islam agar tetap konsisten mempertahankan protokol kesehatan di masjid, seperti menjaga jarak fisik dan memakai masker. Kalau merasa ada kelainan pada tubuh, sebaiknya tidak usah pergi ke masjid demi keselamatan dan kemaslahatan umat.

Ia mengajak umat Islam agar lebih banyak mengaji, berzikir, berdoa di rumah. Umat Islam harus yakin bisa melawan pandemi Covid-19 dengan kekuatan doa. Sebab Allah SWT mengatakan, berdoa lah maka akan dikabulkan.

"Di samping itu juga kami mohon tentunya kepada pemerintah dari pemerintah pusat sampai daerah itu agar seragam, (supaya) semangatnya sama, jangan sampai ada yang kendor (dalam mengantisipasi Covid-19)," ujarnya.

Kiai Nasaruddin mengatakan, pemerintah pusat sudah membentuk berbagai macam tim untuk menangani pandemi Covid-19, maka harus diikuti oleh pemerintah daerah. Kalau kebijakan pemerintah pusat tidak didukung partisipasi aktif dari pemerintah daerah, maka kebijakan itu tidak bisa berjalan lancar.

Karenanya, dia memohon kepada semua pihak termasuk pemerintah, swasta, akademisi, umat beragama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan agar menggunakan bahasa yang sama. Supaya tidak ada orang yang memandang enteng Covid-19.

"Karena faktanya ini (Covid-19) merusak tatanan masyarakat kita, mari kita seperti negara-negara lain yang berhasil menangani Covid-19, itu karena ada kekompakan antara masyarakat dengan pemerintahnya," jelasnya.

Kiai Nasaruddin mengingatkan, masyarakat dan pemerintah wajib kompak untuk bersama-sama melawan dan menghadapi Covid-19. Kekompakan masyarakat dan pemerintah, menjaga daya tahan dan kesehatan tubuh, dan berdoa akan menciptakan optimis dan harapan bagi umat.

Ia juga memperingatkan semua pihak karena sebentar lagi musim hujan. Menurutnya, kemungkinan akan banyak masalah-masalah lain yang akan muncul. Seperti masalah pemutusan hubungan kerja (PHK), sulit mengakses pekerjaan, persoalan ekonomi masyarakat, dan kemungkinan pengangguran akan bertambah.

"Di sini peran ulama untuk menyadarkan (agar masyarakat tetap) sabar, jangan lagi bermimpi untuk seperti dulu dalam kondisi kita belum normal seperti ini," kata Kiai Nasaruddin. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement