Jumat 11 Sep 2020 09:26 WIB

Edin Dzeko, Muslim dari Sarajevo dengan Toleransi Tinggi

Atmosfer di lingkungan tempat lahir membuat Dzeko punya sikap toleransi yang tinggi.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Endro Yuwanto
Edin Dzeko
Foto: EPA-EFE/Wolfgang Rattay
Edin Dzeko

REPUBLIKA.CO.ID, Edin Dzeko adalah satu dari sekian banyak pesepak bola top dunia yang memeluk agama Islam. Dzeko lahir di Sarajevo, Bosnia-Herzegovina, pada 34 tahun lalu, tepatnya pada 17 Maret 1986.

Dikutip dari Sportskeeda, belum lama ini, Dzeko adalah Muslim taat dan sering terlihat membaca doa sebelum memasuki lapangan. Tak aneh jika Dzeko terlahir sebagai Muslim. Pasalnya, ia berasal dari keluarga Muslim. Ayahnya, Midhat Dzeko dan ibunya Belma Dzeko beragama Islam.

Dzeko menikah dengan seorang model Amra Silajdzic. Dari pernikahannya itu, Dzeko dikarunia satu anak yang diberi nama Una Dzeko.

Striker bertubuh jangkung, 193 cm, itu mempunyai kisah perjalanan menarik dalam meniti karier sepak bola hingga menjadi bintang dunia. Proses yang ia lalui dipenuhi dengan kerja keras saat situasi di negarnya sedang dilanda perang yang dikenal dengan Perang Balkan.

Jika bukan ibunya yang menyuruhnya berhenti bermain sepak bola di sebuah lapangan waktu kecil beberapa menit sebelum bom menghujam lapangan tempat, Dzeko mungin tak ada dalam catatan pesepak bola dunia hingga saat ini. Pada tahun 1992-1995 perang terjadi. Sarajevo, tempat kelahiran Dzeko sekaligus ibu kota Bosnia-Herzegovina, salah satu daerah yang parah mengalami kerusakan akibat perang.

Kisah kelam itu yang sering diingat Dzeko setiap kali melakukan wawancara mengenai perjalanan kariernya. “Sungguh pengalaman yang menakutkan berada di Sarajevo ketika kota itu dikepung setiap hari. Tapi inilah kehidupan yang diberikan kepada saya, dan sejujurnya saya tak begitu senang membicarakannya sekarang,” ujar Dzeko.

photo
Penyerang Bosnia-Herzegovina Edin Dzeko beraksi selama pertandingan sepak bola UEFA Nations League antara Italia dan Bosnia-Herzegovina di stadion Artemio Franchi di Florence, Italia, 04 September 2020. - (EPA-EFE/CLAUDIO GIOVANNINI)

Dzeko mengawali karier sepak bola bersama Zeljeznicar pada 2003-2005. Ia kemudian pindah ke Teplice pada 2005-2007. Ia sempat dipinjamkan ke Usti nad Labem. Sebelum bergabung dengan Manchester City pada 2011-2016, ia berseragam klub Jerman, Vfl Wolfsburg.

Nama Dzeko melambung ketika berseragam City. Ia menjadi bagian dari skuat the Citizens yang mempersembahkan gelar Liga Primer Inggris dalam 44 tahun terakhir.

Saat ini, Dzeko berseragam AS Roma sejak tahun 2015 dan menjadi senjata utama Serigala Roma dalam membobol gawang lawan. Ia juga selalu menjadi andalan lini depan timnas Bosnia-Herzegovina. Ia bisa mencetak gol dari mana saja, khususnya kepala karena tubuhnya yang tinggi menjulang.

Di negara asal Dzeko, Islam masuk ke Bosnia-Herzegovina sekitar abad ke-15. Sultan Muhammad dari Kesultanan Turki Usmani yang membawa agama ini pertama kali. Islam terus berkembang dan hingga saat ini menjadi agama mayoritas penduduk setempat.

Toleransi di negara tersebut juga terbilang tinggi. Salah satunya di Sarajevo. Muslim di sana berdampingan baik dengan agama terbesar kedua, yaitu Kristen Ortodoks dan Katolik Roma. Komunitas Muslim terbesar di Bosnia adalah Sunni, sebagian adalah Syiah.

Lingkungan negara tempat Dzeko lahir membuatnya juga memiliki sikap toleransi yang tinggi. Mengenang pahitnya masa lalu yang kelam gara-gara perbedaan, Dzeko berusaha untuk menjadi seorang yang toleran, tanpa memandang latar belakang ras, etnis, agama, bangsa, atau apapun itu.

Dalam beberapa unggahan di Instagram pribadinya, Dzeko tak segan mengucapkan selamat berhari raya kepada rekannya yang beragama lain. "Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu menjadi orang yang baik,” tegas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement