Kamis 10 Sep 2020 23:28 WIB

Tangerang Raya Dukung Penerapan Kembali PSBB di Jakarta

Tangerang Raya Dukung Pemprov DKI Jakarta kembali terapkan PSBB secara ketat.

Rep: Abdurrahman Rabbani/ Red: Bayu Hermawan
Sejumlah warga mengunjungi lapangan Banteng di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemprov DKI Jakarta akan kembali menutup ruang publik pada Senin (14/9/2020) untuk mencegah kerumunan saat pemberlakuan kembali PSBB total guna menekan penyebaran COVID-19.
Foto: ANTARA/Wahyu Putro A
Sejumlah warga mengunjungi lapangan Banteng di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Pemprov DKI Jakarta akan kembali menutup ruang publik pada Senin (14/9/2020) untuk mencegah kerumunan saat pemberlakuan kembali PSBB total guna menekan penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tiga kepala daerah di wilayah Tangerang Raya mendukung keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan kembali menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat. Rencananya pemberlakuan PSBB di Jakarta berlaku pada tanggal 14 September mendatang.

Ketiga daerah itu yakni Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan. Ketiga kepala daerah tersebut melalui rapat koordinasi dengan kepala daerah Bodetabek dan Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan kesiapannya mendukung PSBB yang akan diberlakukan di DKI Jakarta. 

Baca Juga

"Apa yang tengah dipersiapkan gubernur DKI Jakarta, pada intinya Pemkot Tangerang siap mendukung," kata Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat rapat koordinasi dengan kepala daerah Bodetabek dan Gubernur DKI Jakarta, Kamis (10/9). 

Arief mendukung kebijakan PSBB DKI Jakarta lantaran banyak dari warga kota Tangerang beraktivitas di wilayah DKI Jakarta. Sehingga pergerakan masyarakat keluar masuk perbatasan menjadi sangat rentan penularan.

Seperti diketahui, Kota Tangerang dengan beberapa wilayah di DKI Jakarta berbatasan langsung. Seperti Jakarta Selatan dengan Kecamatan Larangan, atau Jakarta Barat dengan Kecamatan Cipondoh.

"Saya lihat datanya di empat minggu terakhir, saat Jakarta Barat zona merah, satu Kecamatan Cipondoh ikut merah juga. Lalu Jakarta Selatan, dua minggu terakhir merah Kecamatan Larangan ikut merah juga, karena memang saling bersebelahan," jelasnya.

Pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta juga mendapat dukungan dari Kabupaten Tangerang. Sebagai wilayah penyangga Ibu Kota, Pemkab Tangerang pun siap mendukung kebijakan tersebut guna mencegah dan meminimalisir penularan Covid-19.

Diketahui jumlah pasien Covid-19 di kabupaten Tangerang terus mengalami peningkatan yang signifikan. Upaya yang tengah dilakukan kini yaitu membuka kembali tempat karantina bagi orang tanpa gejala (OTG). Sebab berdasarkan data yang diperoleh, Kabupaten Tangerang kini didominasi oleh pasien OTG.

"Sekali lagi, kami siap dari Pemprov Banten berkolaborasi dan koordinasi, bagaimana penanganan di wilayah Jabodetabek saat ini, kita waspada jangan panik," kata Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar.

Sementara, Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, mengapresiasi dan menyambut baik kebijakan PSBB Total yang dilakukan aqGubernur DKI Jakarta. Hal itu lantaran dianggap sebagai keuntungan bagi daerah penyangga ibu kota termasuk Kota Tangerang Selatan.

"Tapi kalau PSBB Total dilakukan DKI ya kita senang. Karena otomatis banyak warga Tangsel yang nggak ke Jakarta. Mereka banyak ke Jakarta karena bekerja dan banyak beraktivitas di sana," kata Airin.

Dengan adanya pembatasan aktivitas secara total di DKI Jakarta, kata Airin, hal itu dapat membantu mengurangi angka penyebaran Covid-19 dari Jakarta. Menurutnya penyumbang Covid-19 tertinggi di Indonesia salah satunya berasal dari wilayah Jakarta.

"Nanti misalnya ada pengurangan kegiatan aktivitas di DKI Jakarta itu pun mudah-mudahan bisa mengurangi yang positif dan Orang Tanpa Gejala (OTG) di Tangsel," ujarnya.

Airin mengklaim, kini pihaknya telah berhasil mengendalikan kasus Covid-19 di wilayahnya meski PSBB dilonggarkan. Namun dengan hasil tersebut, tak membuat dirinya lengah dan tetap akan meningkatkan hingga kasus tak ada lagi.

"Sampai perhari kemarin masih terkendali. Tapi hari ini saya cek lagi karena fluktuatif kan tiap hari berubah. Setiap hari pukul 17.00 WIB pasti kita dapat kabar," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement