Kamis 10 Sep 2020 17:42 WIB

Agam Siapkan Rumah Isolasi Mandiri di 82 Nagari

Rumah isolasi mandiri disiapkan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas rumah sakit.

Virus corona (ilustrasi). Keberadaan rumah isolasi berbasis nagari merupakan alternatif dalam menyikapi terbatasnya kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif Covid-19 asimptomatik.
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi). Keberadaan rumah isolasi berbasis nagari merupakan alternatif dalam menyikapi terbatasnya kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif Covid-19 asimptomatik.

REPUBLIKA.CO.ID, LUBUKBASUNG -- Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatra Barat menyiapkan rumah isolasi mandiri di 82 nagari atau desa adat. Sarana tersebut disiapkan untuk mengatasi keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif Covid-19 di daerah itu.

"Rumah isolasi mandiri itu kami  siapkan di 82 nagari atau desa adat yang tersebar di 16 kecamatan," kata Bupati Agam Indra Catri di Lubukbasung, Kamis.

Baca Juga

Keberadaan rumah isolasi berbasis nagari merupakan alternatif dalam menyikapi terbatasnya kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif Covid-19, karena kasus cukup tinggi setelah diterapkan pelonggaran. Dalam satu bulan terakhir, ujarnya, kasus positif Covid-19 di Agam mencapai 200 orang atau sekitar 20 persen dari kasus di Sumbar.

"Dengan lonjakan tersebut, maka diperlukan alternatif lokasi perawatan mengingat keterbatasan kapasitas rumah sakit dalam menampung pasien positif," katanya.

Indra mengatakan, rumah isolasi nantinya akan menampung pasien positif Covid-19 asimptomatik atau orang tanpa gejala (OTG). Untuk mengetahui kasus asimptomatik tersebut dilakukan dengan memaksimalkan tracking, tracing, dan treatment (3T).

“Dengan memaksimalkan 3T, seperti memperdalam pelacakan, maka kita akan mengetahui mana pasien yang bergejala dan mana yang tidak. Pasien yang tidak bergejala maka akan dikarantina secara mandiri di rumah isolasi, sehingga bisa mengurangi kapasitas karantina di rumah sakit,” jelasnya.

Indra menyebut, apabila 82 nagari mempunyai rumah isolasi yang bisa menampung empat pasien positif, maka persoalan keterbatasan tempat isolasi di rumah sakit bisa teratasi. Untuk itu, pihaknya berharap setiap nagari mempunyai rumah isolasi masing-masing dan menjadi agen edukasi protokol kesehatan.

Saat ini, Nagari Ampang Gadang dan Pasia Laweh telah bersedia memberikan rumah untuk dijadikan tempat isolasi pasien positif.

“Terima kasih kepada masyarakat yang telah bersedia meminjamkan rumahnya dan menerima pasien positif dan diharapkan nagari lain mengikuti dua nagari ini,” katanya.

Sementara itu, Wali Nagari Ampang Gadang, Rifki Syaiful mengatakan rumah isolasi di daerah setempat sudah ada dan siap dipergunakan kapan saja.

“Saya sudah berkoordinasi dengan petugas kesehatan di puskesmas dan tinggal menunggu kapan rumah ini dibutuhkan atau dipergunakan,” katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement