Kamis 10 Sep 2020 13:58 WIB

Bank Mandiri Siapkan Belanja Modal IT Rp 1,7 Triliun

Bank Mandiri akan mendorong fee based income dari transaksi digital banking.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Gedung Bank Mandiri
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Gedung Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menganggarkan dana belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) sebesar Rp 1,7 triliun untuk pengembangan teknologi informasi perbankan. Adapun jumlah yang sama juga disiapkan untuk biaya operasional atau operating expense (opex) bidang teknologi informasi.

Direktur Information Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengatakan saat ini teknologi memiliki peran yang sangat penting. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa bank besar yang melakukan investasi IT, baik melalui akuisisi maupun rilis produk digital.

Baca Juga

“Kami menyiapkan capex dan opex untuk pengembangan IT, Bank Mandiri juga menempatkan banyak SDM yang fokus pada bidang IT. Kami mulai berpikir bahwa kita bukan hanya bank tetapi sebagai teknologi company. Kami ada 1.000 orang yang bekerja hanya untuk sisi IT saja," ujarnya kepada wartawan, Kamis (10/9).

Sementara Wakil Direktur Utama Hery Gunardi menambahkan perseroan akan mendorong fee based income dari transaksi nasabah terutama melalui inovasi digital banking. Apalagi tren transaksi melalui channel digital meningkat signifikan selama pandemi.

“Pada kuartal I/2020, nilai transaksi Mandiri Online sebesar Rp 229 triliun. Selanjutnya pada kuartal II/2020, nilai transaksi Mandiri Online Rp 230 triliun,” ucapnya.

Dari sisi frekuensi transaksi, pada kuartal satu 2020 transaksi Mandiri Online sebanyak 174 juta kali transaksi. Selanjutnya pada kuartal dua 2020, frekuensi transaksi Mandiri Online naik menjadi sebanyak 200 juta kali.

“Pengguna Mandiri Online sampai dengan Juni 2020 mencapai 3,8 juta user aktif atau tumbuh 50 persen yoy. Adapun, jumlah transaksi finansial yang dilakukan mencapai 264,1 juta atau tumbuh 59 persen yoy, sedangkan nilai transaksinya mencapai Rp459 triliun atau naik 43 persen yoy,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement