Kamis 10 Sep 2020 10:08 WIB

Rencana Liga Primer Buka Stadion Terganjal Pemerintah

Ajang olahraga di Inggris kemungkinan akan terbuka untuk maksimal 1.000 penonton.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Penonton pertandingan Liga Primer Inggris antara Arsenal vs Chelsea di stadion. (ilustrasi)
Foto: EPA/ANDY RAIN
Penonton pertandingan Liga Primer Inggris antara Arsenal vs Chelsea di stadion. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Rencana penyelenggara Liga Primer Inggris untuk membuka stadion bagi penonton akan terganjal. Sebab, pemerintah setempat masih harus mengevaluasi rencana tersebut demi keamanan dalam ajang olahraga.  

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam konferensi pers di Downing Street menyebut, ajang olahraga kemungkinan akan terbuka untuk maksimal 1.000 penonton.

Baca Juga

"Kami akan meninjau rencana pembukaan bagi jumlah penonton yang lebih banyak bulan ini, terkait keinginan kami untuk membuka kembali stadion mulai 1 Oktober. Ini bukan berarti kami akan membatalkan semuanya, tetapi kami harus mengevaluasinya," katanya seperti diberitakan Reuters, Kamis (10/9). 

Menteri Negara Urusan Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Oliver Dowden melalui akun Twitter-nya menyatakan, perubahan rencana akan segera diumumkan dalam waktu dekat. Sikap tersebut ditengarai sebagai muara dari peningkatan kasus Covid-19 di Inggris. 

"Pekerjaan tetap berlanjut untuk membawa kembali penonton setidaknya mendekati Hari Natal," ujarnya. 

Liga Primer Inggris dijadwalkan mulai bergulir pada Sabtu (12/9). Sejauh ini, penonton masih dilarang datang langsung ke stadion untuk mencegah penyebaran virus corona baru. 

CEO Liga Primer Inggris, Richard Masters menyebut pihaknya sudah siap jika pemerintah mengizinkan pembukaan stadion mulai 1 Oktober. 

"Kami mengikuti kebijakan pemerintah. Sejauh ini yang bisa saya katakan adalah klub Liga Primer tetap siap untuk membuka stadion pada 1 Oktober jika kami diberi izin," katanya. 

Masters mengaku, penutupan stadion sangat memengaruhi aspek ekonomi klub dan penyelenggara karena berkurangnya pemasukan dari segi penjualan tiket. 

"Tentu ada dampak. Tidak adanya penonton memegaruhi finansial secara signifikan bagi setiap klub," kata dia.

Masters mengatakan, setiap pekan pertandingan Liga Primer setidaknya menghasilkan 20 juta poundsterling untuk ekonomi lokal dan nasional. Ia menegaskan, Liga Primer sangat ingin menjadi bagian dari pemulihan ekonomi secepatnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement