Kamis 10 Sep 2020 07:02 WIB

Zona Oranye, Sekolah di Tasikmalaya belum Dapat Dibuka

Dua pekan ke depan tak akan ada sekolah yang diizinkan menggelar KBM tatap muka.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Selasa (27/2).
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Selasa (27/2).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Level risiko penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya mengalami perubahan dari sebelumnya zona kuning (risiko rendah) menjadi zona oranye (risiko sedang). Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah, di Kota Tasikmalaya, tak dapat dilakukan hingga dua pekan ke depan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan, berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, sekolah yang diperkenankan menggelar KBM tatap muka hanya yang berada di zona kuning atau zona hijau. Karena status Kota Tasikmalaya berubah menjadi zona oranye, KBM tatap muka di sekolah belum dapat dilakukan.

"Memang sudah ada beberapa sekolah yabg mengajukan untuk diverifikasi. Kita tunda dulu, melihat situasi," kata dia, Rabu (9/9).

Ia memastikan, selama dua pekan ke depan tak akan ada sekolah di Kota Tasikmalaya yang diizinkan menggelar KBM tatap muka. Sebab, perubahan zona itu didasarkan pada hasil evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Jabar) setiap dua pekan. Jika status Kota Tasikmalaya telah mengalami perubahan ke zona yang lebih baik, baru sekolah tatap muka dapat dipertimbangkan kembali.

Ihwal peningkatan status menjadi zona oranye, Ivan telah meminta Gugus Tugas di lapangan untuk lebih insentif patroli. Selain melakukan pengawasan, petugas di lapangan juga diminta melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Masyarakat jangan sampai terlena dengan pandemi yang mulai landai. Kalau kasus naik lagi aktivitas masyarakat akan terdampak. Kita maunya kan ini cepat berlalu agar aktivitas masyarakat dapat kembali normal," kata dia.

Ia meminta masyarakat untuk sama-sama sadar dalam menerapkan protokol kesehatan. Masyarakat juga diimbau untuk sementara waktu tak melakukan perjalanan ke luar kota. Sebab, terdapat beberapa daerah Jabar yang kembali menjadi zona merah (risiko tinggi) penyebaran Covid-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan, terdapat peningkatan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang cukup signifikan selama Agustus 2020. Ia menyebutkan, selama 1-31 Agustus terdapat penambahan 12 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya.

"Ini harus menjadi perhatian kita semua," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement