Kamis 10 Sep 2020 01:40 WIB

Lima Hektare Hutan TNGC Terbakar

Kebakaran itu terjadi di kawasan hutan TNGC Blok Pejaten, Desa Kaduela.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Api membakar kawasan hutan pinus di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Kebakaran hutan kembali melanda hutan kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, Rabu (9/9). Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Ayip Sutrisno, menjelaskan, kebakaran itu terjadi di kawasan hutan TNGC Blok Pejaten, Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan. 

Api pertama kali terlihat oleh Pengelola Wisata Batu Karang dari Blok Vila Wisata Batu Karang sekitar pukul 07.30 WIB. Setelah mendapat informasi tersebut, BPBD Kabupaten Kuningan menurunkan tim assessment dan pemantauan serta penanganan. Pihak Balai TNGC pun berkoordinasi dengan Polri, TNI, BPBD dan masyarakat berupaya melakukan pemadaman.

Baca Juga

Menurut Ayip, kawasan hutan TNGC Blok Pejaten yang terbakar itu didominasi ilalang, pohon Sonokeling dan pohon Malaka. "Luas lahan yang terbakar diperkirakan sekitar lima hektare," kata Ayip kepada Republika.co.id, Rabu (9/9).

Hingga sore hari, api masih terpantau satu titik di Blok Pejaten dan terus diupayakan penanganannya. Selain itu, petugas gabungan pun masih melakukan penyisiran dan mop up ke beberapa titik yang masih terdapat kepulan asap.

Ayip mengatakan, petugas gabungan yang berada di lapangan ada kurang lebih 75 orang. Selain itu, adapula belasan pertugas yang terus berjaga dan memantau dari pos pantau Villa Wisata Batu Karang.

Sebelumnya, kebakaran hutan di kawasan TNGC juga terjadi di Blok Cirendang, Desa Padabeunghar, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan pada 17 Agustus 2020. Selain di blok tersebut, kawasan hutan TNGC yang terbakar juga terjadi di Blok Pajaten dan Blok Gunung Rangkong.

Kebakaran saat itu menimbulkan kerugian berupa terbakarnya kawasan hutan TNGC yang didominasi ilalang, pohon Sonokeling dan pohon Malaka. Adapun luas lahan yang terbakar sekitar 15 hektare. Ayip berharap, kebakaran hutan tidak lagi terjadi di Gunung Ciremai. Meski demikian, langkah antisipasi sudah dipersiapkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement