Rabu 09 Sep 2020 17:30 WIB

Penggunaan QRIS di Banyumas Melonjak

Penggunaan transaksi nontunai dengan kartu di Banyumas kini menurun.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mencoba berzakat menggunakan teknologi QRIS. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung mencoba berzakat menggunakan teknologi QRIS. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Wabah Covid 19 menyebabkan gaya hidup sebagian masyarakat mulai mengalami perubahan. Perubahan tersebut, antara lain dalam hal kegiatan transaksi. Model transaksi dengan menggunakan uang tunai, bahkan transaksi non tunai dengan menggunakan kartu, juga mulai menurun.

Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Samsun Hadi, dalam peluncuran implementasi QRIS di pasar rakyat dan sektor pariwisata di pendopo Setda Banyumas, Rabu (9/9).

Baca Juga

''Kebutuhan transaksi non tunai dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, saat ini sudah semakin berkembang. Terutama pada masa sulit wabah Covid-19, dimana setiap anggota masyarakat cenderung melakukan transaksi pembayaran secara cashless dan contactless,'' katanya.

Dengan kecenderungan seperti ini, kata Samsun, model transaksi dengan memanfaatkan QRIS  (Quick Response Code Indonesian Standard) semakin meningkat. ''Bahkan transaksi non tunai dengan menggunakan kartu yang digesekkan pada mesin EDC, mengalami penurunan cukup signifikan,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, jumlah merchant yang telah memanfaatkan QRIS sebagai kanal pembayaran juga cukup besar. Dari empat kabupaten di wilayah eks karesidenan Banyumas, Kabupaten Banyumas menjadi daerah terbanyak yang merchantnya telah memanfaatkan model pembayaran melalui QRIS.

''Merchant yang telah memanfaatkan QRIS berada di wilayah Kabupaten Banyumas, mencapai 23 ribu unit, atau 46 persen dari total merchant di eks Karesidenan Banyumas yang telah mengimplementasikan QRIS,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, pertumbuhan jumlah merchant terimplementasi QRIS di Kabupaten Banyumas juga meningkat cukup tajam, hingga 73 persen dibanding awal Januari 2020. ''Kebanyakan merchant yang mengimplementasikan QRIS, berasal dari kalangan UMKM,'' jelasnya.

Samsun juga menyebutkan, implementasi QRIS di Kabupaten Banyumas, saat ini juga telah dilakukan pada berbagai sektor, seperti sektor pariwisata, sektor jasa kesehatan, dan sektor perdagangan. ''Ke depan, kami akan terus mensosialisasikan manfaat QRIS pada masyarakat, sehingga literasi keuangan digital masyarakat juga semakin meningkat,'' jelasnya.

Dalam rangka sosialisasi ini, BI Purwokerto juga menjadikan Pasar Manis dan empat obyek wisata milik Pemkab Banyumas, sebagai pilot proyek implementasi QRIS. ''Selain itu, QRIS juga mulai diterapkan untuk pembayaran pajak restoran dan hotel sebanyak 500 merchant, yang difasilitasi Bank Jateng,'' katanya.

Bupati Achmad Husein, dalam kesempatan itu berharap agar kalangan perbankan secara umum ikut mendorong masyarakat untuk menggunakan aplikasi QRIS dalam bertransaksi. Caranya, dengan memberikan reward dalam bentuk undian berhadiah bagi pengguna QRIS. ''Hal ini perlu dilakukan untuk menarik minat masyarakat untuk menggunakan QRIS,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement