Rabu 09 Sep 2020 16:28 WIB

Target Produksi Massal Vaksin Merah Putih Triwulan IV 2021

Tim pengembangan vaksin diminta bekerja cepat agar vaksin dapat digunakan masyarakat

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Hiru Muhammad
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.
Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin Merah Putih di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro memperkirakan, produksi massal vaksin Merah Putih dapat dilakukan pada triwulan keempat 2021. Produksi massal vaksin ini diharapkan dapat melengkapi vaksin covid-19 yang sudah dikerjakan seperti Sinovac dan G42 UEA.

Hal ini disampaikannya usai bertemu Presiden Joko Widodo bersama tim vaksin Merah Putih, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/9).“Harapannya, proses vaksinasi nantinya segera bisa dikerjakan,” kata Bambang saat konferensi pers.

Kepada Presiden, ia menyampaikan, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah mulai mengembangkan vaksin Merah Putih dengan menggunakan protein rekombinan. Bibit vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan isolate virus yang beredar di Indonesia sehingga diharapkan vaksin Merah Putih cocok untuk menjaga daya tahan tubuh masyarakat terhadap covid-19.

Saat ini proses pengembangan pun telah mencapai 50 persen dengan target uji pada hewan pada akhir tahun.“Kami menyampaikan kepada bapak Presiden bahwa Lembaga Eijkman sudah memulai upaya pengembangan vaksin merah putih dengan platform protein rekombinan dan saat ini prosesnya sudah mencapai 50 persen dari tugas Lembaga Eijkman mengembangkan bibit vaksin di laboratorium,” ujar dia. 

Pada awal tahun depan, tim pengembangan vaksin pun menargetkan dapat menyerahkan bibit vaksin kepada PT Bio Farma untuk dilakukan formulasi produksi dalam rangka uji klinis dari tahap I, II, dan III.

Kemudian setelah uji klinis selesai dan BPOM menyatakan vaksin aman digunakan untuk masyarakat, maka vaksin akan segera diproduksi secara massal.“Dan setelah uji klinis itu selesai, dan BPOM menyatakan bahwa vaksin ini aman untuk digunakan dan cocok untuk menjaga daya tahan tubuh terhadap Covid-19, maka akan dilakukan produksi dalam jumlah massal oleh PT Bio Farma juga,” lanjut dia. 

Menurut Bambang, Presiden ingin agar tim pengembangan vaksin dalam negeri dapat bekerja cepat sehingga vaksinasi bisa segera digunakan masyarakat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement