Rabu 09 Sep 2020 15:40 WIB

Konflik dengan India, Beredar Foto Pasukan China Bawa Tombak

Media India sebut foto ini bukti China pakai senjata abad pertengahan jaga perbatasan

Rep: Lintar Satria/ Red: Teguh Firmansyah
Jejak perang mematikan China versus India.
Foto: New York Times
Jejak perang mematikan China versus India.

REPUBLIKA.CO.ID, NEWDELHI -- Satu hari setelah China dan India saling menuding pelanggaran diperbatasan Ladakh, muncul foto yang menunjukkan pasukan China membawa tombak dan senapan api otomatis.

Rabu (9/9) media India, NDTV melaporkan foto itu mengindikasi China mempersiapkan diri dalam bentrokan fisik seperti yang pernah terjadi di Lembah Galwan pada 15 Juni lalu. NDTV melaporkan foto ini menjadi bukti pertama pasukan Cina menggunakan senjata gaya abad pertengahan dalam menjaga perbatasan mereka.

Baca Juga

Perjanjian tahun 1996 melarang senjata dan bahan peledak di perbatsan China dan India itu. Sejak perkelahian bulan Juni lalu hingga kini belum ada kekerasan yang terjadi.

Pada Selasa (8/9) kemarin  China menuduh pasukan India melanggar perjanjian bilateral dan melepaskan tembakan peringatan ke udara. Sebaliknya militer India mengatakan dalam peristiwa yang terjadi pada pada Senin (7/9) itu justru pasukan China yang melepaskan tembak udara dan mencoba masuk ke wilayah mereka.

Komando militer barat China merilis pernyataan yang mengatakan prajurit India berusaha masuk ke perbatasan mereka. Pernyataan itu langsung dibantah Angkatan Bersenjata India.

Dalam pernyataan bantahan tersebut militer India mengatakan militer China yang dikenal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) telah 'secara terang-terangan melanggar perjanjian dan melakukan manuver agresif'. Sementara mereka berkomitmen menurunkan ketegangan situasi di LAC(Line of Actual Control).  

"China melanjutkan aktivitas provokasi untuk meningkatkan ketegangan, Angkatan Bersenjata India tidak melewati garis LAC atau melakukan tindakan agresif apa pun termasuk menembak," kata militer India seperti yang dikutip India Today, Selasa (8/9) kemarin.

Dalam pernyataan tersebut militer India dengan tegas mengatakan saat proses militer, diplomatik dan politik untuk meredakan ketegangan sedang berjalan. PLA secara terang-terangan melanggar perjanjian bilateral dan melakukan manuver agresif.

Militer India mengatakan, pasukan PLA mencoba masuk ke salah satu dari posisi pasukan mereka di LAC.  Beberapa anggota PLA meminta pasukannya mundur dan melepaskan tembakan ke udara untuk mengintimidasi prajurit mereka sendiri.

"Namun terlepas dari besarnya tekanan provokasi, pasukan kami menunjukan sikap menahan diri dan sikap dewasa dan bertanggung jawab," tambah militer India.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement