Rabu 09 Sep 2020 11:10 WIB

Iran Diduga Kembali Kirim Bensin ke Venezuela

Organisasi pelacak kapal tanker menduga Iran kembali kirim bahan bakar ke Venezuela

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah awak kapal beraktivitas di kapal “fortune” Iran yang membawa tangker minyak saat tiba di Puerto Cabello, Venezuela, Senin (25/5).  Kapal “Fortune” Iran merupakan kapal yang pertama dari lima kapal lainnya yang memuat 245 juta liter bensin tiba di Zona Ekonomi Eksklusif Venezuela (EEZ) di El Palito dekat Puerto Cabello di bawah pengawalan pasukan angkatan bersenjata Venezuela, setelah melalui ancaman Amerika Serikat
Foto: MinCI
Sejumlah awak kapal beraktivitas di kapal “fortune” Iran yang membawa tangker minyak saat tiba di Puerto Cabello, Venezuela, Senin (25/5). Kapal “Fortune” Iran merupakan kapal yang pertama dari lima kapal lainnya yang memuat 245 juta liter bensin tiba di Zona Ekonomi Eksklusif Venezuela (EEZ) di El Palito dekat Puerto Cabello di bawah pengawalan pasukan angkatan bersenjata Venezuela, setelah melalui ancaman Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, CARACAS -- Antrean di stasiun pengisian bahan bakar di Caracas, Venezuela kembali mengular. Organisasi pelacak kapal tanker internasional khawatir mungkin Iran kembali mengirimkan bensin ke sekutu mereka di Amerika Latin itu.

Tiga kapal tanker Iran yang mengirimkan bensin ke Venezuela pada awal tahun ini mematikan alat pelacak mereka selama tiga pekan. Pelacak kapal tanker internasional curiga kapal-kapal yang bernama Forest, Fortune, dan Faxon itu menuju Venezuela.

Baca Juga

Iran menggunakan clocking atau alat penghilang sinyal untuk menghindari deteksi Amerika Serikat (AS). Washington menerapkan sanksi ke Venezuela untuk memaksa pemerintahan sosialis Presiden Nicolas Maduro mundur.

Pendiri situs pelacak kapal tanker independen TankerTrackers.com, Samir Madani, mengatakan ada kemungkinan tiga kapal Iran itu sedang menuju Venezuela sambil mematikan transponder (transmitter responder) mereka. Transponder adalah sebuah perangkat otomatis yang menerima, memperkuat, dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi tertentu.

"Sejujurnya sekarang hal ini tidak mengejutkan saya, mengingat setiap pekan Iran bereksperimen dengan taktik mengelak yang baru, mereka benar-benar hebat, sejujurnya yang terbaik," kata Madani yang setiap hari melacak keberadaan kapal tanker melalui citra satelit, Rabu (9/9).

Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar di dunia tapi tidak mampu menyulingnya hingga tak dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri. Pemerintah Maduro menyalahkan sanksi-sanksi AS.

Sementara oposisi dan kritikus Maduro menilai korupsi dan ketidakmampuan pemerintah sosialis yang berkuasa selama dua dekade terakhir telah menghancurkan industri perminyakan negara itu. Belum diketahui pasti apakah Iran memang mengirimkan ke Venezuela atau tidak.

Kedutaan Besar Iran di Caracas belum menanggapi permintaan komentar. Jika memang Iran mengirimkan bensin ke Venezuela, maka sudah ketiga kalinya Republik Islam itu membantu sekutu sosialis mereka.

Mei lalu pihak berwenang Venezuela merayakan kedatangan lima kapal tanker Iran yang berisi bensin. Pemerintah Maduro mengirim pesawat jet untuk menyambut kapal-kapal tanker itu di perairan Karibia.

Stasiun televisi Venezuela pun menayangkan lagu nasional Iran. Bantuan ini membuat antrean di depan pengisian bahan bakar memendek atau hilang sama sekali.

Namun bulan lalu pemerintah AS menyita bahan bakar Iran yang sedang dalam perjalanan ke Venezuela dengan empat kapal Yunani yang berbendera Liberia. Tidak ada kekuatan militer yang digunakan dalam penyitaan ini.

Pemerintah AS juga tidak menyita kapal tapi mengancam pemilik kapal, perusahaan asuransi, dan kapten dengan sanksi apabila mereka tidak menyerahkan isi kargo kapal tersebut. Belum diketahui respons pemerintah Donald Trump dengan bantuan Iran ke Venezuela.

Madani mengatakan ia menyimpulkan tiga kapal tanker Iran yang berisi bensin menuju Venezuela karena pola kapal itu mirip dengan pengiriman sebelumnya. Ia mengatakan sebagian besar ekspor bensin Iran dikirimkan oleh kapal asing.

"Angkatan Laut AS tidak akan melakukan apa pun terhadap kapal tanker Iran, bendera Iran artinya kapal itu akan sampai tujuan," kata Madani.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement