Rabu 09 Sep 2020 10:27 WIB

Logo PDIP Muncul, Disdik Surabaya Kaji Program di SBO TV

Disdik Surabaya kaji ulang siaran langsung belajar lewat TV pasca munculnya logo PDIP

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bayu Hermawan
Logo PDIP (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Logo PDIP (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Surabaya Supomo, menyatakan pihaknya akan mengkaji ulang siaran langsung program 'Belajar dari Rumah Bersama Guruku'. Program tersebut merupakan metode pembelajaran yang dikerjasamakan Pemkot Surabaya dengan SBO TV dan TV9. Tujuannya untuk memenuhi pembelajaran anak-anak di masa pandemi Covid-19.

"Kita kerja sama dengan SBO TV dengan TV9 untuk melengkapi pembelajaran di masa pandemi dimana ada beberapa siswa yang kesulitan telepon dan paket internet," ujar Supomo melalui sambungan telepon, Selasa (8/9) malam.

Baca Juga

Akan dilakukannya pengkajian ulang siaran langsung program tersebut setelah muncul logo PDIP sebagai pengganti lambang sila keempat, pada materi pelajaran Kewarganegaraan bagi kelas 1 SD, Selasa (8/9). Supomo mengatakan, pengkajian dilakukan untuk meminimalisir kesalahan seperti yang terjadi sebelumnya.

"Terkait ini kami kemudian evaluasi mungkin nanti kami tidak melakukan siaran langsung supaya nanti bisa diedit (ketika ada kesalahan)" ujar Supomo.

Media sosial Twitter diramaikan cuitan materi pembelajaran kelas 1 SD di Surabaya yang disisipi lambang PDI Perjuangan. Bermula dari cuitan akun @cgandra_ds yang memuat potongan video yang ditayangkan SBO TV. Video tersebut merupakan potongan dari program 'Belajar dari Rumah Bersama Guruku' yang merupakan kerja sama antara Pemkot Surabaya dengan SBO TV.

Program tersebut merupakan upaya Pemkot Surabaya menunjang pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19. Video yang diunggah tersebut berisikan materi tentang sila-sila dalam Pancasila. Dimana seorang guru menjelaskan makna lambang-lambang Pancasila, mulai sila kesatu hingga sila kelima. Kemudian saat menjelaskan sila keempat, yang ditampilkan adalah lambang PDI Perjuangan.

Cuitan tersebut pun mengundang berbagai respon dari para netizen. Ada yang menanggapinya dengan candaan. Namun ada juga yang menganggap hal tersebut sebagai bentuk propaganda. "Propaganda sejak dini," tulis akun @makelarrmobil.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement