Rabu 09 Sep 2020 08:39 WIB

Pemkot Yogya Upayakan Tambah Shelter untuk OTG

Pemkot Yogya berencana untuk menambah shelter bagi OTG Covid-19.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogyakarta masih menunjukkan tren meningkat. Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan sebagian besar kasus baru ini merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Heroe mengatakan, untuk itu pihaknya mengupayakan penambahan shelter untuk OTG . Sebab, OTG dapat ditempatkan di shelter dan tidak perlu diisolasi di rumah sakit rujukan penanganan Covid-19.

Baca Juga

"Dengan melihat perkembangan kasus OTG yang semakin banyak, kini pemkot sedang mengupayakan untuk mengusahakan shelter baru," kata Heroe melalui pesan teks kepada wartawan, Selasa (8/9) malam.

Shelter untuk OTG ini sebelumnya sudah disiapkan yakni ditempatkan di hotel yang sudah ditunjuk. Selain itu, beberapa balai diklat di Kota Yogyakarta pun juga dijadikan sebagai shelter untuk OTG. Namun, saat ini hotel sudah mulai beroperasi untuk menerima tamu. Sementara, Heroe mengatakan, hampir semua balai diklat di Kota Yogyakarta pun juga tengah digunakan untuk keperluan pendidikan.

"Beberapa (balai diklat) masih diusahakan (untuk menjadi shelter) dengan minta ijin karena dikelola oleh (pemerintah) pusat. Maka saat ini sedang mengupayakan beberapa yang memungkinkan, termasuk opsi untuk membuat rumah sakit lapangan jika tidak segera ditemukan tempat yang layak dan memadai," ujar Heroe.

Dengan begitu, penambahan shelter baru sangat diperlukan. Hal ini mengingat penyebaran Covid-19 masih terjadi, yang ditandai dengan masih adanya kasus baru yang dilaporkan hampir tiap harinya di Kota Yogyakarta.

"Akhir bulan Juli jumlah total kasus positif Covid-19 tidak sampai 40 kasus. Namun selama bulan Agustus hingga awal September mencapai 180 kasus," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement