Pertamina Kilang Balikpapan melakukan ekspor produk High Speed Diesel (HSD) 50 PPM Sulfur ke Malaysia. Nilai ekspor tersebut diperkirakan mencapai US$9,5 miliar.

“Kami melakukan ekspor sebesar 200 ribu barel atau setara dengan 31.800 Kilo liter melalui kapal MT. Ridgebury Katherine Z, dengan memakan waktu tempuh selama 4 hingga 5 hari sampai ke Malaysia,” kata Manager Kilang Balikpapan, Eko Sunarno (08/09/2020).

Produk ini merupakan hasil dari fraksi disel di Unit Secondary Kilang Balikpapan. Kilang Balikpapan memiliki kualitas Sulphur 50 ppm atau setara dengan produk diesel standard Euro 4 yang merupakan produk bahan bakar mesin diesel terbaru yang pernah diproduksi.

Eko menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 menyebabkan adanya penurunan demand  bahan bakar. Oleh karena itu, aktivitas ekspor HSD merupakan milestone bagi Pertamina, khususnya Kilang Balikpapan.

Selain produk diesel yang berstandar Euro 4 dan memiliki kualitas Sulphur 0.005-%S atau 50 ppm, produk tersebut juga memiliki kelebihan lain yaitu Cetane Index minimal 50 atau Cetane Number minimal 53, dan flash point minimal 60 derajat Celcius.

Jenis BBM HSD 0.005%S ini sudah memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan no. 20 Tahun 2017, yaitu ditetapkan spesifikasi BBM jenis Solar memiliki angka Cetane Number minimal 51 dan kandungan sulfur maksimal 50 ppm.

“Di Indonesia yang dapat memproduksi produk tersebut hanya Kilang Balikpapan dengan kapasitas 200 ribu Barel per bulan dan Kilang Dumai berkapasitas saat ini 100 ribu Barel per bulan,” kata Eko menambahkan.

Dia berharap perusahaan dapat terus berinovasi dan mengembangkan diri untuk menjawab tantangan industri minyak dan gas ke depan. Pertamina Kilang Balikpapan direncanakan akan kembali melakukan ekspor sebanyak 200 ribu Barel per bulan ke pasar internasional selama periode Oktober hingga Desember 2020 ini.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Ikuti Whatsapp Channel Republika