Selasa 08 Sep 2020 12:34 WIB

MotoGP Mandalika Kunci Bangkitnya Pariwisata Indonesia

Jika MotoGP Mandalika terlaksana, maka pemulihan pariwisata akan menjadi lebih cepat.

Kawasan Sirkuit Mandalika MotoGP 2021.
Foto:

Coverage media


Dorna mencatat, gelaran MotoGP 2014 mengeluarkan akreditasi kepada 8.316 perwakilan media (pers) di seluruh dunia, dengan rata-rata 469 jurnalis per seri grand prix, baik media cetak, TV, radio, online, dan juru kamera/foto.

Di musim 2014, total penonton MotoGP sepanjang musim berjumlah 2.473.624. Artinya, per hari balapan, penonton yang mendatangi sirkuit rata-rata 137.423 orang.

Benefit lain ditawarkan sebuah MotoGP kepada tuan rumah adalah kekuatan kampanye mereka lewat saluran-saluran media lain, seperti website, twitter, Facebook, Instagram, dan channel Youtube.

Situs motogp.com, misalnya, di musim 2014 dikunjungi lebih dari 92 juta visitor, meraih 10 juta unique visitor, tersaji dalam 7 bahasa, memiliki lebih dari satu juta pengguna yang teregistrasi, dan 152 juta pageview. Sedangkan dari akun Youtube mereka, total video views yang diraih adalah lebih dari 310 juta.

Gelaran MotoGP bukan hanya tentang balap motor saja, melainkan bisa menjadi branding atau promosi negara penyelenggara, seperti untuk pariwisata, mendatangkan calon investor, dan lain-lain. Secara garis besar, dengan menjadi tuan rumah event sebesar MotoGP, maka negara penyelenggara akan mendapat ruang expossure internasional yang sangat besar.

Walaupun penyelenggaraan balapan di sebuah negara hanya satu kali dalam satu tahun, tapi MotoGP itu sendiri berlangsung selama sembilan bulan. Artinya, ekspos kepada setiap tuan rumah pun akan kontinyu sepanjang musim.

Pada gelaran MotoGP di Malaysia tahun 2019 yang lalu, Tourism Malaysia sebagai Badan Pariwisata di Negara tersebut turut memberikan sumbangsihnya dengan menyelenggarakan acara meet and great antara penggemar dengan para raider MotoGP. Mereka turut mengambil peran lantaran MotoGP adalah event balap motor terpopuler dengan potensi kedatangan penonton bukan hanya dari dalam negeri, tetapi dari seluruh dunia.

Tourism Malaysia bekerja sama dengan pengelola Sepang International Circuit dengan menjadikan MotoGP sebagai bagian dari Kalender kegiatan Visit Malaysia 2020 (VM2020). Selanjutnya, Tourism Malaysia bekerja sama dengan Agen Tour Internasional untuk mempromosikan gelaran MotoGP  dan juga menjual paket wisata dengan total 5,467 Paket Wisata MotoGP dengan nilai Penjualan RM4.72 juta atau sekitar Rp 14 Miliar lebih dalam satu kali gelaran MotoGP di negara tersebut.

Secara keseluruhan, total pengunjung pada gelaran MotoGP di seluruh dunia berjumlah 2.863.113 orang, dengan pengunjung tertinggi yakni di MotoGP Thailand dengan total pengunjung sebanyak 226.655 orang. Pada MotoGP Malaysia sendiri, pada tahun 2019 mencatatkan kedatangan pengunjung selama 3 hari gelaran MotoGP di negara tersebut sebanyak 170.778 orang, meningkat 951 orang daripada tahun sebelumnya.

MotoGP adalah platform yang bagus untuk menampilkan Malaysia kepada khalayak luas seperti yang terlihat di lebih dari 290 juta rumah di 59 negara, dengan ratusan juta tampilan halaman online dan jutaan pengikut di media sosial. Sementara itu, untuk penyelenggaraan MotoGP Mandalika pada tahun 2021 yang akan datang, ITDC selaku pengelola KEK Mandalika menyebutkan bahwa target penonton  sebanyak 300.000 orang.

Selain potensi bisnis yang begitu besar, menjadi tuan rumah gelaran MotoGP juga bisa meningkatkan kebutuhan tenaga kerja. Untuk Gelaran MotoGP Mandalika, dan kebutuhan pekerja di KEK Mandalika  secara keseluruhan berjumlah sekitar 30.000 ribu orang.

Sejauh ini, kendala yang dihadapi dalam pembangunan MotoGP mandalika adalah masih adanya konflik lahan antara warga setempat dengan ITDC selaku pengembang kawasan. Konflik tersebut didasarkan pada adanya warga yang mengaku lahannya belum dibayar, sehingga mengakibatkan mereka tidak mau meninggalkan lokasi tersebut meski saat ini pembangunan sirkuit mandalika tengah terus digencarkan.

Selain permasalahan lahan, ketersediaan kamar di pulau Lombok untuk mengakomodir penonton MotoGP masih sangat kurang. Berdasar keterangan Ketua Kehormatan PHRI NTB saat ini total tersedia sekitar 16.000 kamar.

Sementara jika mengacu pada target penonton yang disebutkan oleh ITDC, maka masih dibutuhkan 250 ribu kamar hotel untuk bisa mengakomodir keseluruhan penonton. Anggap saja jika realisasi kehadiran penonton nantinya sebanyak 150 ribu orang, setengah dari total keseluruhan, itupun ketersedian kamar masih kurang sebanyak 125 ribu kamar.

Bagaimana cara MotoGP Mandalika menjadi momentum kebangkitan Pariwisata Indonesia?

Hal yang pertama yang harus dilakukan adalah menjadikan MotoGP Mandalika sebagai sebuah event yang inklusif tidak eksklusif, artinya, Event MotoGP bukan hanya milik ITDC saja, atau milik kalangan atas saja, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia, memberikan ruang yang luas untuk keterlibatan semua komponen masyarakat di dalam menyukseskannya.

Kedua, demi memuluskan segala sesuatu menyangkut persiapan destinasi wisata ataupun pembangunan sirkuit serta sarana penunjang di daerah penyangga sekitar KEK Mandalika agar selesai tepat waktu. Pemerintah melalui kementerian dan kelembagaan terkait harus terus melakukan pengawasan melekat secara langsung di lapangan, sehingga apa pun kendala yang muncul bisa diselesaikan secara cepat. Hal ini bisa dimulai misalnya dengan dibentuknya MotoGP Tourism Command Centre  yang merupakan kesekretaritan bersama yang terdiri atas perwakilan dari Kemenparekraf, ITDC , Pemprov NTB, dan Pemkab Lombok Tengah.

Ketiga, gelaran MotoGP Mandalika diharapkan mampu menunjukkan kepada dunia internasional tentang bagaimana penerapan dari protokol destinasi new normal dilakukan secara menyeluruh, tertib dan konsisten. Sehingga kepercayaan wisatawan mancanegara ataupun Nusantara akan tumbuh semakin kuat. Nantinya mereka tidak khawatir lagi berkunjung ataupun berlibur ke destinasi–destinasi wisata di seluruh Indonesia.

Suksesnya MotoGP Mandalika ditandai dengan manfaat yang dihasilkan dari event ini tidak hanya dinikmati oleh segelintir orang saja, melainkan oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya masyarakat lokal yang selama ini merindukan peningkatan kesejahteraan seiring dengan gencarnya pembangunan di KEK Mandalika, dan jika ini terlaksana, maka pemulihan pariwisata akan menjadi lebih cepat, dan Indonesia kembali bangkit untuk mempesona dunia.

Sukses MotoGP Mandalika, Bangkitnya Pariwisata Indonesia!

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement