Selasa 08 Sep 2020 06:55 WIB

Menag: Kemenang Kehilangan atas Wafatnya Malik Fadjar

Selain mantan Menag, Malik Fadjar merupakan tokoh pengembangan pendidikan Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Menag Fachrul Razi
Foto: Dok Kemenag
Menag Fachrul Razi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Fachrul Razi mengungkapkan rasa duka cita mendalam atas wafatnya Menteri Agama era Presiden BJ Habibie, Prof Abdul Malik Fadjar Senin (7/9) kemarin. Menurut dia, kepergian Abdul Malik Fadjar merupakan kehilangan besar bagi Kementerian Agama.

"Innalillahi wa innailaihi raji'un. Saya menyampaikan duka cita mendalam atas berpulangnya Prof A Malik Fadjar pada Senin malam ini," ujar Fachrul dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (8/09). 

Baca Juga

Abdul Malik Fadjar pernah menjabat sebagai Menteri Agama RI pada 1998-1999. Tokoh kelahiran Yogyakarta, 22 Februari 1939 ini telah malang melintang di pemerintahan, khususnya sejak Era Reformasi. "Ini menjadi kehilangan besar bagi kami Keluarga Kementerian Agama. Bukan saja pernah menjabat sebagai Menteri Agama, tapi beliau juga merupakan tokoh pengembangan pendidikan Islam," ucapnya. 

Fachrul menjelaskan, Malik Fadjar telah memiliki kiprah besar dalam pendidikan Islam sejak muda. Lahir dari keluarga Muhammadiyah pada 22 Februari 1939, Malik, begitu ia biasa disapa, merupakan produk pendidikan Kementerian Agama. 

Malik muda menamatkan gelar Doktorandus (Drs) dari Fakultas Tarbiyah Cabang Sunan Ampel Surabaya pada 1972, yang saat ini telah menjadi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 

"Yang menarik, beliau telah membangun karir mulai menjadi guru pada Sekolah Rakyat Negeri (SRN), hingga kemudian menjadi Dirjen pada Ditjen Bimbaga Islam Kemenag di tahun 1995an," kata Fachrul. 

Saat menjadi Dirjen, lalu Menteri Agama, dia mengatakan, beliau banyak melakukan pembenahan dan inovasi. Antara lain pengembangan manajemen berbasis sekolah, serta Madrasah Aliyah Model dan Madrasah Aliyah Keterampilan. "Beliau ikut berjasa dalam pengembangan pendidikan Islam," jelasnya.

Atas jasa besar yang luar biasa terhadap Negara dan Bangsa Indonesia, Abdul Malik Fadjar juga pernah mendapat tanda kehormatan yang tinggi, yaitu Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana dari Presiden BJ Habibie. Tanda kehormatan ini tertuang dalam Keppres Nomor 076/TK/TH 1999 tanggal 13 Agustus 1999.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement