Senin 07 Sep 2020 14:29 WIB

Ini Pesan Jokowi kepada Gubernur Bali

Jokowi mengapresiasi penanganan krisis kesehatan yang dilakukan Bali.

Suasana kawasan pariwisata Pantai Kuta yang tampak lengang di Badung, Bali, Kamis (26/3/2020). Kuta yang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Pulau Dewata tersebut terpantau sepi sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 setelah Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tetap berada di rumah masing-masing pada Kamis (26/3) sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Suasana kawasan pariwisata Pantai Kuta yang tampak lengang di Badung, Bali, Kamis (26/3/2020). Kuta yang merupakan salah satu destinasi wisata utama di Pulau Dewata tersebut terpantau sepi sehari setelah perayaan Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 setelah Gubernur Bali Wayan Koster mengeluarkan imbauan kepada seluruh masyarakat agar tetap berada di rumah masing-masing pada Kamis (26/3) sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus bagi penanganan kesehatan dan pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi Covid-19 di Provinsi Bali. Jokowi juga mengapresiasi penanganan krisis kesehatan yang dilakukan Bali dalam menekan angka jumlah pasien positif maupun kematian pasien terpapar Covid-19.

Pesan Jokowi itu disampaikan melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, AAGN Ari Dwipayana, saat melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali I Wayan Koster, Wakil Gubernur Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati didampingi  Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra  di Jayasabha, Denpasar, Ahad (6/9).

“Presiden Joko Widodo tetap menjadikan penanganan krisis kesehatan dalam pengendalian Pandemi Covid-19 sebagai prioritas. Namun demikian, upaya-upaya untuk menggerakkan kembali sektor perekonomian juga perlu terus dilakukan,” kata Ari dalam keterangannya kepada Republika di Jakarta, Senin (7/9).

Ari memastikan Presiden bersama seluruh Menteri Kabinet Indonesia Maju  memberikan perhatian khusus kepada Provinsi Bali. Berdasarkan data pada Sabtu (5/9), terlihat angka positive rate di Bali sebesar 17,2 persen atau masih berada di bawah rata-rata nasional yang mencapai 24,3 persen.

Selanjutnya case fatality rate (CFR) Bali sebesar 1,6 persen atau masih di bawah rata-rata nasional sebesar 4,2 persen. Lalu terkait angka sembuh, Bali berada diperingkat sembilan.

“Kemampuan Bali untuk melandaikan kurva Covid-19 ini tentunya akan menentukan kecepatan pemulihan ekonomi Bali yang mengalami kontraksi cukup dalam,” ujarnya.

Ari menegaskan bahwa posisi Bali sebagai destinasi pariwisata unggulan Indonesia serta hub utama pariwisata Indonesia membuat penanganan Covid-19 di Provinsi Bali semakin penting dan mendesak. “Anjloknya ekonomi Bali berdampak pada daerah daerah lain. Banyak aktivitas perekonomian di daerah lain yang terkait pariwisata Bali terkena dampak atas penurunan aktivitas pariwisata di Bali,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement