Senin 07 Sep 2020 10:50 WIB

Pengangguran AS Turun, Rupiah Rawan Terkoreksi 

Kembali memanasnya hubungan AS-China juga mendorong pelemahan rupiah.

Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan rawan terkoreksi dipengaruhi menurunnya angka pengangguran AS.
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan rawan terkoreksi dipengaruhi menurunnya angka pengangguran AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan rawan terkoreksi dipengaruhi menurunnya angka pengangguran AS. Pada Senin (7/9) pukul 9.57 WIB, rupiah masih menguat tipis 2 poin atau 0,02 persen menjadi Rp 14.748 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.750 per dolar AS.

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures mengatakan, pada akhir pekan lalu telah dirilis data tenaga kerja AS yang hasilnya cukup bagus. Hal ini dinilai bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

Baca Juga

"Rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS di hari Senin ini," ujar Ariston.

Angka pengangguran AS turun dari 10,2 persen pada Juli 2020 menjadi 8,2 persen pada Agustus 2020. Sentimen lainnya yaitu memanasnya kembali hubungan AS dan China setelah AS berencana mendaftarhitamkan perdagangan dengan perusahaan semi konduktor terbesar China, SMIC.

"Isu ini bisa memberikan tekanan ke aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ariston.

Hari ini, lanjutnya, beberapa data ekonomi global dari China dan Jerman akan menjadi perhatian pasar karena pasar masih mencari petunjuk soal indikasi pemulihan ekonomi global di tengah kondisi pandemi. Data itu adalah data neraca perdagangan China pada Agustus dan data produksi industri Jerman pada Juli.

"Bila kedua angka ini lebih bagus dari proyeksi, penurunan aset berisiko mungkin bisa tertahan," ujarnya.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp 14.650 per dolar AS hingga Rp 14.680 per dolar AS. Pada Jumat (4/9) lalu, rupiah ditutup melemah 28 poin atau 0,19 persen menjadi Rp 14.750 per dolar AS dari sebelumnya Rp 14.778 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement