Senin 07 Sep 2020 02:46 WIB

Korsel Laporkan Penurunan Kasus Covid-19 Harian

Korsel berhasil menekan gelombang kedua penyebaran Covid-19

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
 Sebuah restoran Jepang di bangsal Jongno, pusat kota Seoul, bersiap untuk tutup sebelum jam 9 malam. di Seoul, Korea Selatan, 31 Agustus 2020. Korea Selatan telah menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ketat untuk membendung penyebaran virus corona baru.
Foto: EPA-EFE/YONHAP
Sebuah restoran Jepang di bangsal Jongno, pusat kota Seoul, bersiap untuk tutup sebelum jam 9 malam. di Seoul, Korea Selatan, 31 Agustus 2020. Korea Selatan telah menerapkan langkah-langkah jarak sosial yang ketat untuk membendung penyebaran virus corona baru.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL — Korea Selatan pada Ahad (6/9) melaporkan kenaikan harian terkecil infeksi virus corona dalam tiga minggu waktu pembatasan sosial untuk menekan gelombang kedua penyebaran di negara itu.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 167 kasus baru virus dalam 24 jam terakhir hingga tengah malam pada Sabtu. Jumlah itu turun dari 168 pada hari sebelumnya. Angka itu membuat jumlah total infeksi Covid-19 di Korea Selatan menjadi 21.177 dengan 334 kematian.

Baca Juga

Keberhasilan Korea Selatan menangani wabah awal virus corona itu dimulai pada gelombang infeksi pada pertengahan Agustus di sebuah gereja. Kasus memuncak pada 441 pada akhir Agustus, tetapi sejak itu pembatasan jarak sosial ketat mulai berlaku.

"Dengan aturan jarak sosial lebih ketat, kasus virus corona baru terus menurun. Kami berharap menyaksikan penurunan dalam kasus baru,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan Sohn Young-rae dalam sebuah pengarahan.

Pada Jumat, pemerintah Korsel memperpanjang pembatasan hingga 13 September mendatang. Alasannya, pemerintah butuh lebih banyak waktu membuat penurunan tajam pada infeksi baru.

Langkah-langkah tersebut, termasuk pembatasan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada restoran-restoran di wilayah Seoul, di mana penyebarannya terkonsentrasi. Pemerintah melarang makan di tempat, setelah pukul 21.00, serta membatasi waralaba kopi dan toko roti untuk dibawa pulang dan dikirim dengan layanan sepanjang hari.

Otoritas kesehatan merekomendasikan agar orang tidak kembali ke kampung halaman atau mengunjungi kerabat untuk liburan Chuseok yang dirayakan secara luas, liburan Thanksgiving Korea. Chuseok dimulai pada akhir September dan berlangsung hingga awal Oktober.

Pemerintah Korea Selatan dan partai Demokrat yang berkuasa pada Ahad setuju mengeluarkan anggaran tambahan keempat senilai lebih dari 7 triliun won (5,90 miliar dolar AS), yang sebagian besar akan didanai oleh obligasi negara. Partai tersebut berencana mengajukan rencana anggaran ke parlemen pekan ini untuk diterapkan sebelum liburan Chuseok guna memberikan dukungan darurat bagi orang-orang yang terkena dampak virus corona. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement