REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa UPN 'Veteran' Yogyakarta mengembangkan wedang berbahan dasar ekstrak kulit salak pondoh. Produk itu dinamai Wedang Susu Zalacca Bubble, dan akan berkompetisi bersama 14 tim lain di PKM Kemendikbud.
Produk itu dikembangkan empat mahasiswa lintas disiplin ilmu. Ada Ardiansyah Sanjaya (Agroteknologi 2017), Qurrotul Uyun (Agroteknologi 2017), Annis Muthia Arifani (Agribisnis 2017), dan Nur Prangawayu (Teknik Industri 2018).
Uniknya, dibimbing dosen Program Studi Agribisnis, Heni Handri Utami, produk ditekankan hadir bukan untuk bersaing dengan UMKM. Tapi, untuk berkolaborasi dan berkembang yang nantinya berimbas peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Justru, mereka menjadikan UMKM pengolah salak sebagai mitra usaha. Mulai dari bahan baku, hingga limbah yang belum bisa dimanfaatkan seperti biji salak, serta menggunakan salak pondoh yang merupakan varietas asli Sleman.
"Saya sebelumnya tidak menyukai wedang karena rasa jahe yang pedas, aromanya kuat dan begitu kental, tapi dengan minuman ini siapapun anak muda saya yakini berubah menjadi menyukai wedang," kata Nur Prangawayu.
Apalagi, lanjut Nur, Wedang Susu Zalacca Bubble dibuat tidak cuma memanfaatkan limbah kulit salak dan ditambah rasa dan jahe. Tapi, juga untuk meningkatkan konsumsi dari wedang dan salak di kalangan milenial.
Hingga kini, Tim Zalacca PKM-K UPNVY telah mengembangkan varian rasa dan komposisi jadi beragam. Ada rasa taro, strawberry, dan brown sugar dengan pilihan komposisi susu original atau susu skim rendah lemak. "Dan, akan terus bertambah ke depannya," ujar Ardiansyah Sanjaya.
Ia menambahkan, pandemi Covid-19 memang masih tidak pasti kapan berakhirnya. Tapi, Ardiansyah dan tim meyakini, Program Kreativitas Mahasiswa ini selain membawa keuntungan ekonomi, juga mendatangkan kebermanfaatan sosial masyarakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
