Ahad 06 Sep 2020 03:30 WIB

Warga Amerika Didakwa Berkonspirasi dengan Hamas

Warga AS itu disebut memberikan peredam senjata kepada anggota Hamas.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Teguh Firmansyah
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Dua orang Amerika yang tergabung dalam gerakan sayap kanan yang dikenal sebagai Boogaloo Bois, telah ditangkap setelah memberikan peredam senjata kepada orang-orang yang mereka yakini berasal dari kelompok Palestina Hamas. Kedua militan ini dituding melindungi Hamas dan melakukan konspirasi.

Seperti dilansir di Ahram Online, Sabtu (5/9), Michael Solomon (30)dan Benjamin Teeter (22) telah didakwa berkonspirasi dan berusaha memberikan dukungan material kepada organisasi Islam di Gaza, Hamas, yang kerap dilabelkan media Amerika sebagai teroris.  

Departemen Kehakiman Amerika mengatakan, Hamas yang menguasai Jalur Gaza menolak mengakui Israel dan dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel dan Amerika Serikat. Adapun Boogaloo Bois adalah gerakan longgar yang berbagi pengikut dengan beberapa kelompok neo-Nazi dan supremasi kulit putih, serta dengan libertarian dan anarkis.

Gerakan keras anti-polisi dan anti-otoritas mempromosikan Boogaloo untuk menggulingkan pemerintah. Beberapa orang pun pernah mendengarnya sebelum tahun ini.

Namun kelompok itu menarik perhatian setelah warga Amerika Afrika George Floyd dibunuh oleh polisi pada Mei silam di Minneapolis, ketika anggotanya bergabung dengan demonstrasi jalanan sebagai taktik untuk menyerang polisi.

Departemen Kehakiman mengatakan Solomon and Teeter, yang mengaku sebagai anggota Boogaloo Bois, terlihat secara terbuka membawa senjata di lingkungan Minneapolis selama demonstrasi Floyd dan berinteraksi dengan saksi yang melaporkannya ke FBI.  Mereka kemudian berhubungan dengan seorang informan polisi yang mereka yakini sebagai perwakilan Hamas di Amerika Serikat.

Keduanya ditangkap setelah memberikan peredam suara ke agen FBI yang menyamar sebagai pejabat Hamas yang lebih senior. "Kasus ini hanya dapat dipahami sebagai contoh yang mengganggu dari pepatah lama yaitu musuh dari musuh anda adalah teman anda sendiri," kata Asisten Jaksa Agung John Demers.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement