Sabtu 05 Sep 2020 20:53 WIB

Senyum, Sedekah Paling Mudah dengan Pahala Besar

Tersenyum membahagiakan orang lain dan menjadi jalan kebahagiaan kita.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Ani Nursalikah
Senyum, Sedekah Paling Mudah dengan Pahala Besar
Foto: Republika / Darmawan
Senyum, Sedekah Paling Mudah dengan Pahala Besar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam berbagai hadits, disebutkan senyum adalah bentuk kebaikan paling sederhana. Senyum, dalam berbagai riwayat juga menjadi kebiasaan sehari-hari Nabi Muhammad SAW. Hal itu dilakukannya karena senyuman bisa membuat orang lain yang melihatnya menjadi lebih bahagia.

Nabi bersabda: "Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu." (HR. Tirmidzi).

Baca Juga

Menanggapi hadits tersebut, Ustadz Zaitun Rasmin juga menyatakan manfaat senyum sebagai sedekah yang paling murah dan mudah. Menurutnya, ada beberapa cara agar seseorang bisa lebih mudah tersenyum. Utamanya, adalah selalu bersyukur dalam setiap keadaan.

Dia menambahkan, selalu bersangka baik pada Allah SWT dan sesama manusia, juga menjadi cara yang mudah untuk tersenyum. Dia mengatakan senyuman juga bisa menjadi alternatif ketika diri ada di ambang kesulitan atau kondisi sakit, khususnya saat menyadari segala kesulitan adalah ujian.

 

"Perlu disadari dalam hadits shahih, senyum itu adalah sedekah dan pahalanya besar. Tersenyum tidak saja membahagiakan orang lain tetapi juga menjadi jalan kebahagiaan kita," ujar dia kepada Republika.co.id, Jumat (4/9).

Buku Meneladani Nabi dalam Sehari oleh Syekh Abdullah Ju'aitsan menyebutkan menyembunyikan kesedihan dalam lubuk hati terdalam dan menampakkan wajah berseri, bisa membuat orang menjadi bahagia. Dirinya juga menuliskan, hal itu akan menjadi sedekah dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

"Apa gunanya Anda mentransfer kegalauan dan permasalahan ke wajah Anda, lalu menemui orang lain dan saudara-saudara Muslim dengan wajah yang lesu?" katanya.

Jika mengacu pada ungkapan itu, memang masih banyak orang yang sulit untuk sekadar tersenyum dan memberikan kebahagiaan pada lingkungannya. Menurut Ustadz Zaitun, hal itu dikarenakan orang tersebut tidak terbiasa tersenyum.

"Juga tidak mengetahui keutamaan senyum, selain dari adanya rasa sombong dan amarah serta emosi yang tidak terkontrol," ucap Ketua Umum Wahdah Islamiyah itu.

Jika mengutip pada hadits lainnya, Nabi Muhammad juga pernah bersabda menyoal perihal tersebut, "Kalian tidak akan dapat meraih hati manusia dengan kekayaan kalian, tetapi kalian dapat meraih hati mereka dengan wajah yang berseri-seri dan akhlak yang baik." (HR Al Bazar, Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, "Sanadnya hasan.")

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement