Ahad 06 Sep 2020 04:55 WIB

Rubayyi binti Mu'awwidz, Wanita Lihai Kisahkan Sifat Nabi

Sepanjang hidupnya Rubayyi banyak meriwayatkan hadits. 

Rep: Ali Yusuf/ Red: Ani Nursalikah
Rubayyi binti Muawwidz, Wanita Lihai Kisahkan Sifat Nabi. Ilustrasi
Foto: Mgrol120
Rubayyi binti Muawwidz, Wanita Lihai Kisahkan Sifat Nabi. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalan panjang Rasulullah SAW dalam menyebarkan agama Islam tidak terlepas dari dukungan dan bantuan para sahabatnya. Mereka rela membagi harta bendanya demi meringankan perjuangan Rasulullah SAW. 

Sahabat Rasulullah ‎tidak hanya dari kalangan kaum pria. Sahabat dari wanita juga banyak diceritakan dalam Alquran dan kitab-kitab karangan para alim ulama terdahulu. 

Baca Juga

Untuk menjadi sahabat‎ Rasulullah tidak susah, asalkan dia rela berserah diri kepada Allah, artinya masuk Islam dengan mengucapkan kalimatusyahadat. Wanita pertama yang menyatakan keislamannya kepada Rasulullah adalah Rubayyi binti Mu'awwidz, meski dikisahkan selain Rubayyi masih ada lagi wanita yang ketika secara bersamaan berbaiat kepada Rasulullah untuk masuk Islam. 

Dikisahkan dalam buku 100 Muslim Terhebat Sepanjang Masa karangan Abu Malik Muhammad Bin Hamid, Rubayyi berbaiat kepada Rasulullah‎ di sebuah pohon di kawasan Madinah untuk tempat baiat Rubayyi binti Mu'awwidz diberi nama baitur ridhwan. Rubayyi adalah orang yang sukses mendapatkan keridhan Allah SWT, sebagaimana yang difirmankan Surah al-Fath ayat 18-19. 

 

"Sesungguhnya, Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon. Maka, Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya) serta harta rampasan yang banyak yang dapat diambil. Dan, Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."

Rubayyi termasuk shahabiyat agung dibina oleh Islam dan turut andil dalam kehidupan Islamiah serta terjun membina masyarakat Islam yang agung. Tak jarang Rubayyi juga ikut berperang di jalan Allah bersama Rasulullah SAW.

Setelah berbait kepada Rasulullah SAW‎, Rubayyi mulai membiasakan diri menjaga batas-batas dalam kehidupan sehari-harinya jika dinilai tidak ada manfaat dan banyak madaratnya. Rubayyi lebih baik menghindar bahkan tak jarang meninggalkannya. 

Setelah berbaiat kepada Rasulullah, sepanjang hidupnya Rubayyi banyak meriwayatkan hadits. Dia juga seorang wanita yang pandai tentang urusan agama.  Dengan demikian kaum Muslimin meng‎akui kemapuannya dalam menyampaikan hadits, bahkan para sahabat senior bertanya kepadanya dalam perkara agama. 

Kelebihan utama yang dimiliki Rubayyi adalah mampu menggambarkan sifat-sifat Rasulullah, padahal dia bukan wanita yang jadi istri beliau. Permintaan menggambarkan sifat Rasulullah SAW diminta oleh Abu Ubaidah bin Muhammad bi Ammar bin Yasir. 

Abu ketika itu bertanya. "Gambarkanlan sifat Rasulullah kepadaku".

Rubayyi dengan sigap menuturkan. "Wahai anakku, seandainya engkau melihatnya, seolah-olah engkau melihat matahari terbit."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement