Sabtu 05 Sep 2020 17:15 WIB

Stasiun Baturaja Batasi Jumlah Penumpang Cegah Covid-19

KAI menerapkan aturan wajib memakai baju lengan panjang dan masker bagi penumpang.

Penumpang bersiap menaiki Kereta Api Kuala Stabas Jurusan Lampung- Baturaja di Stasiun Kareta Api Divre IV Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (1/9/2020). PT KAI Divre IV Tanjung Karang Lampung membatasi jumlah penumpang kereta api.
Foto: Antara/Ardiansyah
Penumpang bersiap menaiki Kereta Api Kuala Stabas Jurusan Lampung- Baturaja di Stasiun Kareta Api Divre IV Tanjung Karang, Bandar Lampung, Lampung, Selasa (1/9/2020). PT KAI Divre IV Tanjung Karang Lampung membatasi jumlah penumpang kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA -- Stasiun Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan di tengah pandemi Covid-19 membatasi jumlah penumpang kereta api yaitu maksimal hanya 60 orang setiap gerbong. Pembatasan ini guna memutus rantai penyebaran virus Corona.

"Kereta api Kuala Strabas tujuan Stasiun Baturaja-Tanjung Karang sejak mulai dioperasikan perdana beberapa hari lalu hanya mengangkut 60 orang penumpang atau berkurang 50 persen dari sebelumnya," kata Kepala Stasiun Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU), Syaiful Bahri di Baturaja, Sabtu (5/9).

Baca Juga

Jumlah tersebut terbagi dalam dua keberangkatan dengan rute Stasiun Baturaja-Tanjung Karang yaitu 32 penumpang berangkat pagi dan 28 siang hari. Penumpang yang menggunakan jasa angkutan umum ini juga wajib menerapkan protokol kesehatan mulai dari cuci tangan, penggunaan hand sanitizer hingga pemeriksaan suhu tubuh.

"Peraturan ini sama seperti aturan protokol kesehatan yang diterapkan sebelumnya," ungkapnya.

Selain itu, lanjut dia, PT KAI juga menerapkan aturan wajib memakai baju lengan panjang dan masker bagi seluruh penumpang yang menggunakan jasa angkutan kereta api di tengah pandemi Covid-19. "Termasuk petugas di kereta juga menggunakan lengan panjang, masker dan face shield," tegasnya.

Dia menjelaskan, penggunaan baju lengan panjang ini bertujuan untuk menghindari gesekan antar kulit tangan antara penumpang atau dengan petugas guna memutus mata rantai penyebaran virus Corona. "Tempat duduk penumpang juga dibatasi yang seharusnya bisa ditempati dua orang, hanya satu kursi. Kemudian, satu jam sebelum berangkat, gerbong kereta kami sterilkan dengan disinfektan," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement