Sabtu 05 Sep 2020 14:52 WIB

Sampah Elektronik Bawa RJ Jadi Ikon Prestasi Pancasila 2020

BPIP telah menggelar anugrah 75 ikon apresiasi prestasi Pancasila 2020

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Budi Raharjo
Apresiasi Prestasi Pancasila 2020
Foto: BPIP
Apresiasi Prestasi Pancasila 2020

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Muhammad Rafa Ibnusina Jafar (17 tahun), terpilih menjadi salah satu dari 75 ikon prestasi Pancasila 2020 pada Sabtu (29/8) lalu. Pemilihannya itu, dilatarbelakangi Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), karena perhatiannya pada lingkungan melalui sampah elektronik.

"Sampah elektronik itu adalah peranti elektronik yang sudah tidak bisa dipakai lagi. Dalam artian yang benar-benar sudah tidak bisa dioperasikan," ujar siswa yang biasa dipanggil RJ sebagai Duta Earth Hour di channel YouTubenya, beberapa waktu lalu.

Dia menjelaskan, dampak nyata pada sampah elektronik itu akan berdampak panjang. Baik itu, dua, lima hingga 10 tahun ke depan, mengingat elektronik yang diproduksi setiap saat dengan evolusi yang selalu baru setiap waktunya.

Sampah elektronik, kata dia, tergolong sampah B3. Sehingga, penghancuran dengan dibakar atau dikubur malah akan berpengaruh pada lingkungan. Dari mulai asapnya yang menyebabkan polusi, katanya, atau bahkan rusaknya tanah yang berakibat pada tumbuhan.

"Bayangkan, di Jakarta saja, satu rumah rata-rata setidaknya ada 80 elektronik. Berapa yang dibuang?" tanya dia.

Karena itu, melalui gerakan sampah elektronik nonprofitnya, ia melakukan pengumpulan sampah elektronik dengan boks khusus. Setelah di drop, sampah itu ia kolaborasikan dengan pendaur ulang teregistrasi.

Atas upayanya itu, BPIP yang telah menggelar anugrah 75 ikon apresiasi prestasi Pancasila pada 2020 Agustus kemarin, memilihnya sebagai salah satu ikon prestasi Pancasila 2020. Menurut Plt Deputi Bidang Hukum Advokasi dan Pengawasan Regulasi BPIP, Ani Purwanti, pemberian apresiasi ini merupakan salah satu advokasi positif BPIP kepada masyarakat.

"Artinya dalam mengarus utamakan Pancasila, BPIP memilih dan menetapkan perorangan, kelompok, komunitas yang dapat menjadi panutan dalam melakukan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari," kata dia dalam keterangannya belum lama ini.

Dia menambahkan, apresiasi prestasi Pancasila ini meliputi lima kategori. Yaitu, olahraga, seni budaya, sains dan teknologi enterpreneur dan lintas iman dengan kriteria warga Indonesia yang membanggakan. "Selanjutnya yang terpilih itu, akan menjadi mitra BPIP dalam melakukan sosialisasi Pancasila contohnya sebagai narasumber supaya lebih gampang diterima masyarakat," tegasnya.

Sekretaris Dewan Pengarah BPIP Wisnu Bawa Tanaya, juga mengapresiasi penyelenggaraan itu sebagai pendongkrak semangat jiwa kebangsaan generasi milenial. Dirinya menegaskan, kegiatan serupa ke depannya juga akan selalu dilakukan dengan konsep dinamis yang lebih meriah.

Dengan adanya hal itu, ia harap agar BPIP bisa terpacu untuk membumikan Pancasila lebih jauh. ‘’Kegiatan ini, supaya generasi muda lebih memahami dasar Negara dan mengimplementasikannya dalam keseharian. Selain dengan moto-moto kebangsaan, perlu juga menampilkan inspirator yang mengamalkan nilai-nilai Pancasila," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, berharap agar 75 ikon yang dipilih itu bisa menjadi mitra BPIP ke depannya. Utamanya, untuk mewujudkan Pancasila dalam tindakan gotong royong dengan semangat memajukan Indonesia.

"Saya berharap para ikon Pancasila akan menjadi Mitra BPIP, sebagai Panutan, sebagai pelopor dalam mengarusutamakan Pancasila kepada masyarakat luas sesuai dengan bidang Ibu Bapak dan Saudara saudari masing masing," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement