Jumat 04 Sep 2020 23:38 WIB

Mentan Sebut akan Ada Tambahan Pupuk Bersubsidi di MT II

Penambhan pupuk bersubsidi untuk penuhi kekurangan di MT I

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) kembali lanjutkan inspeksi mendadak (sidak) stok pupuk. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut akan ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi pada musim tanam (MT) II, hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodoagar hasil pertanian bisa sesuai dengan perencanaan.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) kembali lanjutkan inspeksi mendadak (sidak) stok pupuk. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut akan ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi pada musim tanam (MT) II, hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodoagar hasil pertanian bisa sesuai dengan perencanaan.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebut akan ada tambahan alokasi pupuk bersubsidi pada musim tanam (MT) II, hal ini sesuai dengan keinginan Presiden Joko Widodoagar hasil pertanian bisa sesuai dengan perencanaan.

"Alokasi pupuk kita pada musim tanam  (MT) II diharapkan pada tingkat yang direncanakan, apalagi kemarin Bapak Presiden telah memerintahkan menambah pupuk bersubsidi yang ada, sesuai dengan perencanaan," kata Syahrul Yasin, dalam kunjungannya ke Petrokimia Gresik, Kabupaten Gresik, Jatim, Jumat (4/9).

Syahrul tidak menyebut secara rinci nilai penambahan itu, namun diharapkan bisa memenuhi beberapa daerah yang sebelumnya mengalami kekurangan pada musim tanam pertama.

Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan), Sarwo Edhy mengatakan, penambahan alokasi direncanakan mencapai volume 1 juta ton, dan menelan anggaran sekitar Rp 3,14 triliun.

Ia berharap, dengan penambahan itu bisa memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi yang kurang di sejumlah wilayah Indonesia.

Sementara itu, PT Petrokimia Gresik sebelumnya telah mendapatkan penugasan penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah sebesar 4,7 juta ton atau 59 persen dari total penugasan nasional sebesar 7.9 juta ton kepada Pupuk Indonesia. Sisanya, disalurkan oleh produsen pupuk anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.

Direktur Utama Petrokimia Dwi Satriyo mengatakan, dalam penyaluran pupuk bersubsidi perusahaannya berpedoman pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 10 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2020 Tentang Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2020.

Sedangkan untuk memastikan penyaluran hingga ke daerah, lanjutnya, Petrokimia Gresik memiliki 77 orang Staf Perwakilan Daerah Penjualan (SPDP) yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

"Mereka rutin berkoordinasi dengan Dinas Pertanian, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL), Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3). kelompok tani, hingga aparat berwajib setempat," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement