Jumat 04 Sep 2020 19:59 WIB

Putra Pramono Anung Targetkan 80 Persen Suara di Kediri

Hari ini, pasangan Hanindhito dan Dewi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Kediri.

Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Haninditho Himawan Pramono (kedua kiri) dan Dewi Maria Ulfa (kanan) menyerahkan berkas pendaftaran calon kepala daerah kepada KPU Kediri di Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/9/2020). Haninditho Himawan Pramono yang merupakan anak dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung tersebut maju pada bursa pilkada Kediri 2020 diusung dan didukung sembilan partai politik yakni PDI Perjuangan, PKB, PAN, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PPP.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Haninditho Himawan Pramono (kedua kiri) dan Dewi Maria Ulfa (kanan) menyerahkan berkas pendaftaran calon kepala daerah kepada KPU Kediri di Kediri, Jawa Timur, Jumat (4/9/2020). Haninditho Himawan Pramono yang merupakan anak dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung tersebut maju pada bursa pilkada Kediri 2020 diusung dan didukung sembilan partai politik yakni PDI Perjuangan, PKB, PAN, Partai Nasdem, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, PKS dan PPP.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Putra Pramono Anung, yang maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Hanindhito Himawan Pramono bergandengan dengan Dewi Maria Ulfa menargetkan perolehan suara hingga 80 persen. Hari ini, pasangan Hanindhito dan Dewi mendaftarkan diri ke KPU Kabupaten Kediri.

"50 kursi usung saya dan Mbak Dewi, maka dalam hal ini menjadi tugas dan amanat bagi saya dan Mbak Dewi untuk dapat mencapai target kemenangan minimal 80 persen," kata Dhito di Kediri, Jumat (4/9).

Baca Juga

Selain berharap struktur partai bisa membantu dirinya untuk memenangkan pilkada di Kabupaten Kediri. Dirinya juga berharap untuk kader partai nantinya bisa memberikan arahan serta pendampingan agar Kediri menjadi lebih baik.

Sebelum mendaftar, dirinya juga sudah melakukan persiapan seperti shalat, sungkem kepada orang tua serta tumpengan bersama. Bahkan, dirinya dititipi sepatu milik almarhum Taufiq Kiemas, suami dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang juga dipakainya ketika pendaftaran di KPU Kabupaten Kediri.

"Kebetulan ibu Ketua Umum (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri) titipkan sepatu almarhum Taufik dan per hari ini saya gunakan untuk daftar ke KPU. Yang namanya orang Jawa, kami hormati yang lebih tua. Apa pun restu beliau, itu adalah orang yang lebih berpengalaman dari saya," kata dia.

Ia juga mengaku sempat khawatir dengan kotak kosong saat pilkada di Kabupaten Kediri. Hal itu karena bumbung kosong atau kotak kosong tidak dapat mengukur pergerakan, namun jika head to head bisa mengukur.

"Ada statistik yang terlihat, tapi saya yakin bumbung kosong tidak akan signifikan di Kabupaten Kediri," ujar dia.

Dirinya berharap dengan dukungan semua partai dan keinginan masyarakat Kabupaten Kediri untuk perubahan, bisa bersama-sama menjadikan kabupaten ini lebih baik. Ia mengakui dukungan seluruh partai diberikan kepadanya dengan pasangannya, Dewi Maria Ulfa. Selain itu, partai nonparlemen di Kabupaten Kediri juga memberikan dukungan yakni Partai Hanura, PSI dan Partai Garuda.

"Sebenarnya bahasanya tidak sapu bersih seluruh partai tapi seluruh partai menghendaki satu hal yang sama. Saya tidak paksakan hanya melakukan penjajagan serta komunikasi. Kebetulan Partai Hanura, PSI dan Garuda, juga mendukung. Itu nonparlemen," kata dia.

Pasangan calon Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramono dan calon Wakil Bupati Kediri Dewi Maria Ulfa melakukan deklarasi yang dihadiri semua partai pengusung dan pendukung. Setelahnya, rombongan mendaftar ke KPU Kabupaten Kediri dengan didampingi seluruh kader dari partai dan simpatisan.

photo
Kontroversi Pilkada di tengah pandemi Covid-19. - (Berbagai sumber/Republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement