Jumat 04 Sep 2020 14:33 WIB

Top 5 News: Djoko Tjandra, Charlie Hebdo & Tentara Salib

Tokoh kunci skandal Djoko Tjandra dan Jaksa Pinangki meninggal.

Penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo.
Foto: YOAN VALAT/EPA
Penerbitan kembali kartun Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tokoh kunci skandal Djoko Tjandra yaitu yang menjadi salah satu penghubung antara Djoko Tjandra dan tersangka jaksa Pinangki Sirna Malasari, meninggal dunia. Kabar yang mengejutkan banyak pihak itu menempatkan posisi pertama di top 5 news Republika.co.id, Kamis (3/9).

Kisah kekejaman tentara salib di Perang Salib II juga menyita perhatian pembaca dengan menempati posisi kedua. Ditambah cerita dimunculkannya kembali karikatur Nabi Muhammad oleh Charlie Hebdo.

Berikut top 5 news Republika.co.id, Kamis 3 September 2020.

1. 'Tokoh Kunci' Skandal Djoko Tjandra Disebut Tewas

JAKARTA — Salah satu penghubung antara terpidana Djoko Tjandra dan tersangka jaksa Pinangki Sirna Malasari, dikabarkan sudah tewas. Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (JAM Pidsus) Ali Mukartono mengungkapkan, perantara itu, disebut-sebut sebagai ketua tim yang mengatur tentang strategi pembebasan terpidana korupsi hak tagih Bank Bali 1999 tersebut.

 

“Ini saya baru selidiki itu. Karena ada indikasi yang bersangkutan meninggal orangnya. Saya mau pastikan, benar meninggal apa nggak,” kata Ali saat dicegat di Gedung Pidsus, Jakarta, pada Kamis (3/9). Ali, karena alasan sedang terburu-buru tak menjelaskan lengkap tentang identitas penghubung tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini

2. Kekejaman Tentara Salib dan Sikap Islam di Perang Salib II

Perang Salib diawali saat Paus Ur banus II (1099 M) mengumumkan Perang untuk membebaskan Yerusalem pada 1095. Seruan Paus itu mendapat sambutan hangat di wilayah Prancis dan sekitarnya.

Ceramah Paus, menurut Edward Gibbon di dalam History of the Decline and Fall of the Roman Empire, telah “menyentuh syaraf perasaan yang sangat halus” dari masyarakat Eropa. Dengan dipimpin oleh beberapa pendeta dan bangsawan, mereka kemudian berangkat melalui jalur darat, melewati Konstan tinopel, menuju ke Yerusalem (al-Quds).

Wilayah Asia Minor (kini Turki), Suriah, dan Palestina yang saat itu berada di bawah kendali Muslim satu per satu jatuh ke tangan tentara salib. Tentara dan masyarakat Muslimin berusaha mempertahankan kota-kota tempat tinggal mereka dari serangan orangorang Frank—sebutan untuk orang-orang Prancis atau Eropa Barat ketika itu—tetapi pada Perang Salib yang pertama ini mereka lebih sering gagal daripada berhasil.

Baca berita selengkapnya di sini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement