Jumat 04 Sep 2020 10:04 WIB

Arab Saudi Buka Wilayah Udara untuk Penerbangan ke Israel

Israel makin punya akses penerbangan ke wilayah Arab yang berada di sebelah timurnya.

Tampllan layar yang menunjukkan rute El Al Penerbangan 972 dari Abu Dhabi ke Tel Aviv, melintasi Arab Saudi, 1 September 2020
Foto: timesofisrael
Tampllan layar yang menunjukkan rute El Al Penerbangan 972 dari Abu Dhabi ke Tel Aviv, melintasi Arab Saudi, 1 September 2020

REPUBLIKA.CO.ID, -- Pemulihan hubungan Israel dengan Teluk Arab, dan keuntungan besar bagi perjalanan udara Israel ternyata membuat sikap baru pada Arab Saudi.

Negara ini pada hari Rabu (2/9), telah mengumumkan bahwa untuk masa selanjutnya pihaknya akan mengizinkan penerbangan dari "semua negara" untuk melintasi wilayah udaranya dalam penerbangan ke atau dari Uni Emirat Arab.

Para pemimpin Israel pun mengindikasikan dengan memahaminya bahwa kebijakan ini berarti bahwa penerbangan Israel dapat menuju ke dan dari Timur Jauh melalui Arab Saudi dan UEA. Dan secara drastis mengurangi waktu perjalanan.

Seperti dilansir Timesofisrael, pengumuman dramatis Saudi, yang menyusul penerbangan nonsetop pertama Israel ke Abu Dhabi pada Senin lalu - yang untuk pertama kalinya melintasi wilayah udara Saudi - diumumkan oleh Badan Pers milik negara, atau SPA. Penerbangan El Al dari Abu Dhabi ke Tel Aviv pada hari Selasa juga diizinkan untuk terbang melintasi Arab Saudi, meskipun, tidak seperti penerbangan hari Senin, tidak ada delegasi Amerika yang ikut.

Sumber resmi di Otoritas Umum Penerbangan Sipil (GACA) menyatakan bahwa pihaknya memang menyetujui permintaan yang diterima dari Otoritas Penerbangan Sipil Umum di Uni Emirat Arab, yang mencakup keinginan untuk mengizinkan penerbangan datang dan berangkat dari Uni Arab. "Maskapai Emirates yang akan terbang semua negara bisa melewati wilayah udara Kerajaan Arab Saudi, ”kata SPA.

Pernyataan itu tidak menyebutkan saingan negara Iran, atau Qatar, yang saat ini diboikot oleh Arab Saudi. Secara teori, penerbangan antarnegara tersebut ke UEA memang tidak perlu menggunakan wilayah udara Saudi.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memuji pengumuman itu sebagai "terobosan besar" yang akan membantu ekonomi Israel dan mengurangi harga tiket pesawat.

“Selama bertahun-tahun, saya telah bekerja untuk membuka langit antara Israel dan wilayah Timur. Ini adalah berita spektakuler sesudah dua setengah tahun lalu ketika Air India mendapat persetujuan untuk terbang langsung ke Israel,” katanya.

“Sekarang ada terobosan luar biasa lainnya: pesawat Israel dan dari semua negara akan dapat terbang langsung dari Israel ke Abu Dhabi dan Dubai, dan sebaliknya. Penerbangan akan lebih murah dan lebih pendek, dan itu akan mengarah pada pariwisata yang kuat dan mengembangkan ekonomi kita," ujar Benjamin Netanyahu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement